Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, mengatakan, pola pendidikan di Lemdiklat Polri ditengah pandemi Covid-19 tidak mengalami perubahan. Bahkan, ada penambahan modul bahan pelajaran.
DARA – “Pola pendidikan masa pandemi tidak ada perubahan, malah ada penambahan empat modul pelajaran,” ujar Rycko kepada wartawan.
Rycko mengatakan itu usai upacara pembukaan sekolah pendidikan Polisi Angkatan ke-50 TA 2021. Didampingi Kasetukpa Polri Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihanato, di Lapang Setukpa Polri, Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi, Kamis (18/3/2021).
Rycko mengatakan ke empat modul pelajaran yang baru akan diberikan kepada siswa SIP, yaitu sejarah Indonesia dengan hubungan antar suku bangsa, sejarah polri termasuk sejarah lembaga pendidikan polri.
Wawasan kebangsaan dalam membangun karakter kebhinekaan serta polisi dalam menghadapi tantangan revolusi industry 4.0.
“Mengenai pola pendidikan nantinya diatur sesuai dengan komposisinya, berapa banyak pendidikan akademik kelas tatap muka, berapa persen kontek teori, berapa persen pendidikan keterampilan, bersapa banyak pengasuhan dalam bentuk karakter menjaga otot kesempataan dan kesehatan,” ujarnya.
Pria Jendral bintang tiga ini juga mengatakan, kendati setiap tahun dibuka pendidikan polisi, namun untuk angka ideal jumlah belum terpenuhi hal ini terjadi tidak hanya di Indonesia namun juga terjadi di negara lain.
“Belum mencukupi, karena tugas polisi harus melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Namun saat ini jumlah polisi diangka titik minimal, esensi yang diperlukan suatu negara,” ujarnya.
Tahun ini, sebanyak 2.015 dari 1.818 Polki dan 197 Polwan akan mendapat pendidikan polisi, diantaranya mereka mendapat pendidikan di Setukpa Lemdiklat Polri sebanyak 1.017 Serdik.
Sisanya ditempatkan di Pusdik Reserse sebanyak 328, Pusdik Binmas 207, Pusdik Brimob 214, Pusdik Min 57 dan Pusdik Intelkam sebanyak 192, yang terdiri dari 142 Serdik SIP REG dan 50 Serdik Intelsus.
“Mereka akan mendapat pendidikan selama enam bulan kedepan. Tidak hanya kompetensi kecerdasan saja. Lebih dari itu, seperti pembangunan karakter, keterampilan termasuk kesehatan. Insha Allah, diberi kemudahan, kelancaran selama enam bulan kedepan,” ujarnya.
Saat ini, Polri juga sedang memperhatikan kebutuhan polisi untuk Indonesia bagian timur yang kini menjadi prioritas, seperti halnya untuk Papua 247 Serdik dan Papua Barat sebanyak 150 Serdik. Total 397 Serdik.
Berbeda dengan jumlah polda-polda lain paling banyak hanya sekitar 40-50 Serdik saja.
“Karena kebutuhan untuk Indonesia bagian timur memang sangat banyak, makanya kami prioritaskan,” ujarnya.***
Editor: denkur