Ribuan suporter dari berbagai klub sepak bola kumpul di halaman parkir Stadion Mandala Krida, Yogjakarta, Selama malam kemarin. Mereka sepakat menghentikan rasa kebencian antara suporter.
DARA | Suporter yang hadir antara lain dari Brajamusti dan The Maident (Yogyakarta), Paserbumi (Bantul), Slemania dan BCS (Sleman), Pasoepati, Ultras, dan GK Samber Nyawa (Solo).
Lalu ada dari Panser Biru dan Snex (Semarang), Aremania (Malang), Bonek (Surabaya), The Jakmania (Jakarta), serta Bobotoh dan Viking (Bandung).
Acara diawali dengan salat gaib, dan doa bersama untuk para korban di Kanjuruhan dan diakhiri dengan penyalaan lilin serta cahaya gawai sebagai simbol perdamaian.
Presiden Brajamusti Yogyakarta, Muslich Burhanuddin mengimbau agar sejak aksi damai tersebut, tidak ada lagi kebencian diantara suporter tanah air.
“Kita akan membuat sejarah bahwa kita suporter yang hadir pada malam hari ini akan menghentikan semua kebencian-kebencian yang ada dalam hati kita,” kata Muslich Burhanuddin saat berorasi.
Burhanuddin yang acap disapa Thole itu meminta kepada seluruh suporter menjadikan tragedi di Kanjuruhan sebagai titik tolak untuk bersatu memajukan sepak bola Indonesia.
“Kita akan mewariskan hal-hal positif kepada anak cucu kita bahwa ke depan sepak bola di Indonesia, khususnya DIY dan Jawa Tengah penuh dengan suka cita,” ujarnya.
Presiden Pasoepati Solo Maryadi Gondrong berharap ke depan hubungan baik seluruh suporter, utamanya di Jawa Tengah dan DIY terus terjaga.
Pasoepati, ujar Maryadi, sepakat mendukung berbagai kegiatan lanjutan bersama untuk mempererat persatuan suporter di Jawa Tengah dan DIY.
“Insya Allah kami dari Pasoepati akan menyetujui, melaksanakan untuk persatuan dan kesatuan Indonesia,” katanya.
Sementara itu Zulfikar perwakilan dari BCS Sleman menuturkan terselenggaranya pertemuan bersejarah itu murni dari para suporter di akar rumput yang menginginkan perdamaian.
Ia berharap hilangnya nyawa ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan menjadi momentum menyudahi perselisihan.
“Ini organik dari teman-teman di bawah tiktokan dan klik,” ujarnya, seperti dikutip dari tvonenews.com melansir Antara, Rabu (5/10/2022).
Ketua Umum Asprov PSSI DIY Syauqi Soeratno, mengatakan, kesepakatan damai para suporter itu bakal membuka lembaran baru sepak bola Indonesia yang lebih baik.
“Semoga malam ini menjadi titik tolak untuk bangkit menjadi lebih baik ke depan. Semoga piala dunia tidak dipindahkan dari Indonesia, semoga Timnas kita terus berjaya sehingga masuk piala dunia, dan semoga sepak bola Indonesia kelak menjadi referensi sepak bola dunia,” kata Syauqi.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi mengapresiasi pertemuan antar-suporter di Yogyakarta itu dan berharap menjadi momentum suporter Indonesia bergandengan tangan. Ia berharap semua menyadari bahwa sepak bola adalah seni sekaligus sarana pemersatu bangsa.
“Terus terang seumur hidup saya, 25 tahun saya menjadi polisi di hadapan teman-teman suporter, ini sangat luar biasa,” ujar Idham yang hadir dalam pertemuan itu.
Editor: denkur | Sumber: tvonenews-ant/Mzn