“Monggo Kang RK. Pilih parpol mana saja. Insya Allah menguatkan parpol dan kesehatan demokrasi kita,” ucapnya.
DARA- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah mempertimbangkan masuk partai politik. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka pintu kepada Ridwan Kamil jika berminat bergabung, namun harus melalui proses pengkaderan di internal.
“PKS selalu terbuka. Tapi memang di PKS siapapun masuk mesti melalui proses pengkaderan,” ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Minggu (5/12).
Mardani menuturkan, tidak ada tokoh diistimewakan meski Ridwan Kamil yang bergabung dengan PKS. Sebab PKS berharap menghadirkan kader yang berkualitas dengan proses pengkaderan.
“Semua tidak ada yang diistimewakan. Karena kita semua mesti jadi kader yang berkualitas. Dan kualitas tidak bisa dikarbit,” ujarnya.
Mardani pun mengapresiasi Ridwan Kamil yang berminat gabung partai politik. Dia bilang, bisa menguatkan partai politik dan kesehatan demokrasi.
“Monggo Kang RK. Pilih parpol mana saja. Insya Allah menguatkan parpol dan kesehatan demokrasi kita,” ucapnya, seperti dilansir dara.co.id dari merdeka.com.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berencana akan bergabung dengan partai politik di tahun 2022 mendatang. Saat ini Ridwan Kamil sedang menimang-nimang akan bergabung dengan partai mana.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana masuk partai politik tahun depan. Hal itu kian menguatkan rencananya berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang.
Pernyataan itu ia sampaikan saat tampil di acara Future Leader yang digelar Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (2/12/2021).
“Sudah saya putuskan, tahun depan saya akan masuk parpol. Warnanya yang mana, taplak ini, warna baju satpam, hijab merah, saya belum tahu. Yang pasti, yang paling Pancasilais, karena Pancasila itu nomer satu. Tidak boleh terlalu kiri, kanan, politik jalan tengah lah yang saya pilih,” katanya.
Keputusan tersebut juga berlaku untuk opsi lain. Emil mengatakan, ada peluang ia melanjutkan jabatannya sebagai gubernur Jabar jika tak ikut Pilpres.
“Pintu pertama melanjutkan periode dua, karena saya gubernur baru periode satu. Kalau saya pilih kiri, 2024 saya ikut Pilgub lagi. Atau pintu kedua, kepemimpinan nasional. Karena kan Pak Jokowi selesai dalam dua periode,” katanya.
Menurut Emil, sapaan akrabnya, butuh tiga modal besar untuk maju di Pilpres. Yakni elektabilitas dan popularitas, logistik, dan partai yang dalam sistem demokrasi menjadi kendaraan untuk maju.
“Dua modal itu saya belum punya. Duit tidak ada, partai juga belum. Yang saya miliki sekarang elektabilitas dan kesukaan,” tuturnya.
Karena belum memiliki modal logistik dan berpartai, dirinya saat ini tengah meningkatkan kinerja. Jika upaya ini direspon partai politik dengan meminangnya untuk maju, Ridwan Kamil memastikan pihaknya tidak akan menolak.
“Tapi politik tahu diri itu, saya harus tahu diri, anda itu siapa? Diusung partai belum pasti, kalau nggak (dipinang) saya tahu diri. Kalau tidak ada partai, saya akan melanjutkan menjadi gubernur. Tapi kalau ada partai butuh tokoh elektabilitas yang lumayan, saya dihitung, saya bismillah,” ungkapnya.
Editor : Maji