DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Barat (PWI Jabar) membantu Pemprov Jabar mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin.
Gubernur mengatakan itu saat silaturahim dengan Pengurus PWI Jabar, dan para Ketua PWI Kab/Kota di Sekretariat PWI Jabar, Jl. Wartawan, Bandung, Selasa, (15/1/2019).
Emil, menegaskan Jabar Juara Lahir Batin tercapai jika seluruh elemen di Jawa Barat kompak. Perubahan bukan datang dari seorang pemimpin saja. “Disinilah kita harus mengubah semua cara pandang kita, untuk tidak selalu mengandalkan pemerintah dan negara dalam berbagai persoalan. Jadi, kalau urusannya Indonesia ingin maju, dengan segala persoalan bangsa ini hanya menjadi urusannya pemerintah saja, disitulah kekeliruan cara pandang kita,” ujarnya.
Emil menyampaikan teori pembangunan ‘Pentahelix’ ABCGM untuk membangun kebersamaan dalam pembangunan. Di mana unsur A adalah akademisi, dengan ilmunya. B, pebisnis, orang yang punya akses ekonomi, C masyarakat atau komunitas, G pemerintah dan M media.
Kedua, pesan Emil, PWI Jabar agar bisa lebih lincah dalam mengikuti perkembangan zaman. Pola pikir atau cara pandang lama harus lebih disesuaikan agar relevan dengan kondisi kekinian.
“Artinya memang dunia sudah berubah. Makanya PWI Jawa Barat harus lincah. Jangan berpikir dengan pola-pola lama. Organisasi itu umurnya bisa panjang kalau dia relevan dengan perkembangan jaman atau ‘ngigelan jaman’,” pesan Emil.
Menurutnya media hari ini sangat penting peranannya, terlebih media cyber sekarang muncul dimana-mana. “Problem kita hari ini bukan mencari informasi, tapi memilah informasi. Karena informasi hari ini terlalu
banyak,” ujarnya.
Revolusi inilah yang perlu dipahami dan PWI Jabar harus ada dalam arus itu. “PWI harus jadi lembaga yang menasehati masyarakat bagaimana memilah informasi, agar masyarakat tidak bingung mana informasi yang benar, mana yang hoax” lanjutnya.
Tahun 2017 saja, kata Emil, Polri melansir ada 5.700 berita bohong. Hal ini pula yang membuatnya harus menciptakan sebuah institusi yang dulu tidak pernah dibayangkan harus ada, yaitu Badan Sapu Bersih (Saber)
Hoax.
“Makanya, peran PWI ini penting sebagai polisi. Kepada anggotanya memberi manfaat. Kepada masyarakat PWI diharapkan bisa jadi polisi memilah mana saja yang dibaca oleh masyarakat,” ujarnya.***
Editor: denkur