Sensasi pop Inggris-Jepang Rina Sawayama merilis album keduanya yang sangat ditunggu-tunggu, Hold The Girl via Dirty Hit.
DARA – Diantara 13 lagu di album Hold The Girl, Rina menunjukkan bakatnya dalam bermusik untuk mengalihkan stigma yang ada sesuai keinginannya dengan penulisan lagu yang sangat presisi dan vokal yang kuat.
Untuk terus membangun antisipasi terhadap album keduanya Rina Sawayama membagikan single baru berjudul “Phantom.” Sebuah nomor balada yang sangat kuat dan agak sedikit berbeda dari warna Rina sebelumnya untuk masuk di album Hold The Girl dan hadir bersama visual mencurahkan isi hatinya melalui lirik.
“Phantom” juga hadir setelah Rina menghiasi sampul majalah V, The Guardian Film & Music, Music Week, dan Who What Wear, dimana dia membahas popularitasnya yang sedang naik daun.
Rina berbagi tentang makna di balik “Phantom”.
“Saya menyadari sebagai orang dewasa bahwa saya telah menghabiskan seluruh hidup saya untuk menyenangkan orang lain dan tidak menyadarinya terus-menerus mendorong batas-batas saya dan tidak menyadari perbedaan antara apa yang ingin saya lakukan dan apa yang orang lain lakukan, inginkan dariku. Melalui lirik di lagu ini,” ujarnya dalam rilis, Sabtu (17/9/2022).
Bulan Oktober Rina akan memulai turnya di Inggris dan Irlandia, dimana beberapa tanggal sudah atau hampir terjual habis, seperti show-nya di O2 Brixton Academy, menandai momen legendaris dalam karir bintang pop itu.
13 lagu Hold The Girl menampilkan singel yang dirilis sebelumnya “This Hell,” yang memulai debutnya dengan penampilan di The Tonight Show Jimmy Fallon, bersama dengan “Catch Me In The Air” dan single hit “Hold The Girl”, yang dirilis dengan video yang disutradarai Ali Kurr dan menggambarkan Rina terjebak dalam lingkaran waktu dalam setting rumah pertanian abad ke-19 sampai dia akhirnya membebaskan diri.
Hold The Girl mengikuti debut album Rina yang mendapat pujian kritis SAWAYAMA. Ditulis dan direkam selama satu setengah tahun terakhir, Rina bekerja sama dengan kolaborator lama Clarence Clarity dan Lauren Aquilina serta dibantu para ahli seperti Paul Epworth yang legendaris (Adele, Florence & the Machine), Stuart Price (Dua Lipa, The Killers, Madonna) dan Marcus Andersson (Demi Lovato, Ashnikko) untuk sentuhan ajaib mereka.
Produk Rina dan pikiran kolektif yang bersatu ini adalah album yang memadukan pengaruh dari seluruh spektrum pop dan merupakan pernyataan yang berani dan jujur tentang evolusi pribadi Rina; berdamai dengan masa lalunya sendiri dan kegembiraan beralih ke masa depan.*** (Anggie Gerhana)
Editor: denkur