Virus corona lebih menakutkan dibanding makhluk halus. Hal itu diakui oleh seniman yang terkenal dengan karyanya yang berbau supranatural, Risa Saraswati.
DARA – Pengakuan itu terlontar usai dirinya disuntik vaksin Covid-19, di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, Kamis (14/1/2021).
Bagi Risa, keberadaan makhluk tak kasat mata bukan merupakan sesuatu yang asing dalam kesehariannya. Justru kehadiran virus corona saat ini dirasa lebih mengerikan.
“Sebenarnya lebih mengerikan covid daripada hantu. Ketika ada vaksin, saya berharap ini solusinya. Jadi harapan saya besar,” ujarnya.
Maka itu, saat mendapat kabar dirinya masuk dalam daftar penerima vaksin, Risa langsung merespon dengan sangat antusias. Terlebih, sejak awal program vaksinasi digulirkan, dirinya rajin mencari informasi pelaksanaannya.
Bagi Risa, penyuntikan vaksin ini menjadi angin segar di tengah kekhawatiran terhadap kondisi lingkungan keluarganya. Hal itu mengingat sejumlah anggota keluarganya yang masuk dalam kategori rentan terpapar virus corona baru.
“Apalagi di rumah ada orangtua yang cuci darah, dan anak kecil yang belum satu tahun. Jadi saya ingin melindungi mereka dengan melindungi diri saya. Apalagi saya masih sering berpergian. Jadi saya ingin banget dan selalu cari informasi kapan bisa vaksin,” katanya.
Risa sendiri masuk dalam jajaran sepuluh orang pionir yang mendapat vaksinasi Covid-19. Dia divaksin bersama Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya, serta musisi Ariel Noah.
“Makanya buat saya ini kesempatan yang luar biasa,” ujarnya.
Usai divaksin, Risa mengaku tidak merasakan reaksi apapun. Bahkan ketika jarum suntik mulai menembus kulitnya pun seakan tak terjadi sesuatu.
“Tadi juga saya pikir jarumnya gede, ternyata kecil banget jadi hampir tidak terasa,” aku pemilik kanal Youtube Jurnalrisa ini.
Sosok yang kerap menelusuri tempat-tempat angker ini menyerukan kepada masyarakat agar tidak termakan isu negatif perihal vaksin Covid-19. Apalagi, sudah ada jaminan halal dari Majelis Ulama Indonesia, dan garansi ilmiah Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Risa menegaskan, vaksinasi ini juga sebagai upaya terbaik dalam memerangi pandemi Covid-19. Karana orang yang sudah divaksin bisa membantu memotong mata rantai Covid-19.
“Kalau takut karena satu dan lain hal terjadi sama diri kita, plis jangan egois. Karena sebenarnya kita divaksin untuk melindungi orang yang tidak punya kesempatan untuk divaksin. Entah karena penyakit atau usia,” ujar penulis buku Danur ini.***
Editor: denkur