RSKIA juga Tangani Corona untuk Pasien Umum

Kamis, 10 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: kemenkes

Ilustrasi: kemenkes

DARA | BANDUNG – Direktur Utama Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung Taat Tagore D Rangkuti membantah kabar yang menyebut RSKIA sebagai rumah sakit rujukan khusus aparatur sipil negara (ASN) yang positif Covid-19.

Taat menyatakan, RSKIA juga menangani pasien terpapar Covid-19 dari masyarakat umum. Namun, dia tidak bisa menyebutkan riwayat pasien Covid-19 yang dirawat secara terbuka kepada umum. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, UU 36/2009 tentang Kesehatan, dan UU 44/2009 tentang Rumah Sakit.

“Hal ini kami sampaikan terkait adanya anggapan bahwa RSKIA hanya dijadikan RS rujukan pasien Covid-19 yang berasal dari kalangan ASN,” ujar Taat, di Markas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Rabu (9/9/2020).

Taat tak memungkiri, tren peningkatan pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) di ruang isolasi RSKIA memang sudah terjadi sejak sepekan lalu. Kondisi tersebut membuat ruang isolasi pasien Covid-19 di RSKIA Kota Bandung, dimana dari 34 tempat tidur yang tersedia, sudah terisi penuh.

“Dari 34 tempat tidur yang kami miliki, saat ini kondisinya sudah penuh, sehingga tidak dapat menerima pasien baru,” ungkapnya.

Taat mengatakan, penuhnya ruang isolasi di RSKIA Kota Bandung, karena pasien OTG lebih memilih melakukan isolasi mandiri di rumah sakit dibandingkan di rumahnya. Hal itu karena lebih memertimbangkan dampak penularan pada anak balita maupun orangtua atau lansia yang menjadi kelompok paling rentan terpapar virus corona baru.

“Pertimbangannya bila isolasi mandiri di rumah, kuantitas bertemu dengan anggota keluarga akan lebih sering, sehingga potensi penularan pun lebih tinggi,” ujarnya.

Taat menekankan, sebelumnya ruang isolasi RSKIA Kota Bandung hanya diperuntukkan menampung para tenaga kesehatan yang terkonfirmasi OTG, karena bila mereka kembali pulang ke rumah, risiko menularkan kepada keluarganya bisa terjadi.

“Belakangan diminta untuk menampung para ASN Kota Bandung dan masyarakat. Kami pun segera menggelar rapat dengan manajemen, guna membahas kemungkinan bertambahnya ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat,” jelasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Resmikan PLTA Jatigede, Presiden Prabowo Bicara Pentingnya Kemandirian Energi
Begini Komentar Bupati Bandung Soal Penyegelan Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas
Rakor Bersama Mendagri, Sekda Kabupaten Sukabumi Siap Laksanakan Asta Cita Presiden
Gebrakan Kapolresta Bandung Yang Baru, Bongkar Praktik Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas
Pemda Cirebon Prioritaskan Langkah Penanganan Banjir
Dari Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polres Sukabumi
Rencana Kerja Pemkab Cirebon Tahun 2026 Fokus pada Isu Strategis
Update Indonesia Idol XIII-2025, Inilah List Lagu Road To Spekta Show Malam Nanti
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 21:18 WIB

Resmikan PLTA Jatigede, Presiden Prabowo Bicara Pentingnya Kemandirian Energi

Senin, 20 Januari 2025 - 20:58 WIB

Begini Komentar Bupati Bandung Soal Penyegelan Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas

Senin, 20 Januari 2025 - 18:29 WIB

Rakor Bersama Mendagri, Sekda Kabupaten Sukabumi Siap Laksanakan Asta Cita Presiden

Senin, 20 Januari 2025 - 16:54 WIB

Gebrakan Kapolresta Bandung Yang Baru, Bongkar Praktik Tambang Emas Ilegal di Desa Cibodas

Senin, 20 Januari 2025 - 16:18 WIB

Pemda Cirebon Prioritaskan Langkah Penanganan Banjir

Berita Terbaru

NASIONAL

HPN di Riau, 500 Lebih Wartawan Telah Mendaftar

Senin, 20 Jan 2025 - 19:26 WIB