DARA | BANDUNG – Di tengah pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19), stok alat pelindung diri (APD) di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mulai menipis. Padahal, RS tersebut menjadi rujukan untuk penanganan pasien positif Covid-19.
Hal tersebut dibenarkan Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Ia mengakui di RSUD Cililin hampir kehabisan APD. Nahkan, dirinya pun sudah menerima keluhan dari pihak rumah sakit terkait keterbatasan APD.
“Tapi di waktu bersamaan, tim kami dari Jabar Bergerak sudah mendistribusikan sekitar 300 APD ke RSUD Cililin, tapi itu dari nonpemerintah,” ujar Hengky saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (3/4/2020).
Selain dari Jabar Bergerak, kata Hengky, ada sebagian APD yang dibeli menggunakan dana Pemkab Bandung Barat dan sudah didistribusikan ke beberapa rumah sakit, seperti RSUD Lembang, RSUD Cikalongwetan, dan RSUD Cililin.
“Kebetulan saya juga sempat kontak anggota dewan KBB untuk tanya pendistribusian APD yang dibeli dari anggaran Pemkab, katanya sebagian sudah dikirimkan,” katanya.
Saat ini pihaknya terus berupaya melakukan pengadaan APD dari berbagai vendor penyedia APD. Namun memang stoknya pun terbatas lantaran mesti berbagi dengan rumah sakit lainnya.
“Sebetulnya untuk anggaran sudah siap, total untuk penanggulangan Covid-19 ini disiapkan Rp 18 miliar. Hanya saja vendor APD itu juga banyak permintaan dari rumah sakit lain, bukan hanya di KBB saja, tapi dari daerah lain juga, jadi harus bersabar,” bebernya.
Suami dari Sonya Fatmala itu berharap, tim medis yang berjuang di garis depan dalam penanganan Corona Virus ini tetap tenang lantaran pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan terutama APD.
“Kami pasti pikirkan terkait keamanan mereka yang menangani pasien, dan APD ini akan selalu kami penuhi,” ungkapnya.***
Editor: Muhammad Zein