Memperingati HUT ke 78 tahun RI, RSUD Dokter Slamet Garut akan menggelar Bakti Sosial (Baksos) Operasi Bibir Sumbing.
DARA | Baksos ini bertujuan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Kabupaten Garut.
Ketua Pelaksana yang juga Dokter Spesialis Bedah RSUD dr Slamet Garut, dr Hendi Anshori, Sp.B, mengatakan banyak kasus bibir sumbing atau celah langit-langit di Kabupaten Garut, khususnya di kalangan masyarakat yang ekonominya kurang mampu.
Menurutnya, dari 700 bayi yang lahir, satu di antaranya menderita kondisi ini.
“Kebanyakan yang menderita itu adalah orang yang istilahnya secara ekonomi kurang mampu, walaupun misalkan di kita kasih BPJS gratis tapi kalau harus transportasi ke Bandung kan susah dan sebagainya, sehingga kita datangkan ahli dari Bandung untuk datang ke sini,” ujarnya di RSUD dr Slamet Garut, Jalan RSU, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (22/8/2023).
Hendi menyebutkan, dalam pelaksanaan kegiatan Baksos ini pihak RSUD dr Slamet Garut akan dibantu Departemen Bedah Plastik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Hasan Sadikin Bandung, dengan target minimal pasien yang akan dioperasi sebanyak 20 orang.
Bagi masyarakat yang berminat, lanjutnya, bisa mendaftarkan melalui Puskesmas setempat hingga 9 September 2023, karena pihaknya sudah menyebarkan edaran terkait acara ini baik ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut maupun ke Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kabupaten Garut.
“Jadi nanti kita screening di poli bedah Rumah Sakit dr. Slamet, nanti setelah kita screening apakah pasien ini layak atau tidak untuk operasi,” ujarnya.
Hendi menuturkan, operasi ini akan dilakukan pada tanggal 16 September 2023 di ruang operasi RSUD dr. Slamet Garut.
Ia menegaskan, bahwa kegiatan ini sepenuhnya gratis, tanpa biaya pendaftaran atau operasi. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan ruang perawatan, jika ada pasien yang harus rawat inap.
“Biasanya kalau misalkan setelah operasi jika akan pulang kita observasi dulu beberapa jam, kalau stabil boleh pulang, tapi kalau ada pasien khusus yang perlu dirawat seperti yang celah langit itu harus dirawat, itu kita sediakan ruangan dirawat mungkin satu hari kita sediakan perawatan di ruangan,” tuturnya.
Hendi juga mengungkapkan terhadap banyaknya beredar mitos di masyarakat bahwa penyakit bibir sumbing maupun celah langit-langit ini tidak bisa disembuhkan, dan bahkan dianggap sebagai sebuah aib.
Padahal menurutnya, baik bibir sumbing atau celah langit-langit ini sama saja dengan penyakit-penyakit lain pada umumnya, dan bahkan bisa diobati serta bisa sembuh atau normal seperti sediakala.
Oleh karenanya, tambah Hendi, kegiatan Baksos Operasi Bibir Sumbing atau Celah Langit-Langit ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Garut yang memiliki anak penderita penyakit tersebut.
“Kalau biaya di sini kita tidak dipungut, tidak ada pungutan biaya sama sekali alias nol rupiah, kalau ada oknum laporkan ke kita, jadi tidak ada pungutan biaya apapun, mau BPJS, mau pasien umum itu tidak ada pungutan biaya,” katanya.
Editor: denkur | Keterangan foto:
Ketua Pelaksana Baksos Operasi Bibir Sumbing atau Celah Langit-Langit RSUD dr. Slamet Garut, dr. Hendi Anshori, Sp.B, memberikan keterangan di Kantor RSUD dr. Slamet Garut, Jalan RSU, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (22/8/2023)(Foto: Ist)