Sudah jatuh ktiban tangga. Sepertinya itu yang kini tengah dialami ratusan petani di sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi. Padi yang mereka tanam rusak akibat cuaca. Tapi untuk menanamnya kembali tak punya bubit.
DARA | SUKABUMI – Ratusan petani di Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami gagal tanam. Belakangan, intensitas hujan sangat tinggu di sejumlah Wilayah daerah ini.
Kondisi tersebut membuat mereka khawatir karena 80 hektare lahan pertanian lain yang mereka digarap tak bisa ditanami, karena terdampak banjir. Musim hujan ini, semua petani harusnya serentak menanam padi. Namun akibat banjir karena hujan deras tanaman padi menjadi rusak,”kata Kepala Desa Jambenenggang, Ojang Sopandi, saat ditemui di kantornya. Jum’at (3/1/2020).
Tidak hanya itu, intensitas hujan yang tinggi juga akibat hujan deras yang mengguyur di wilayahnya membuat sebagian lahan pertanian tergerus longsor. “Tanaman padi terendam air dan tergerus air. Malah sebagian lahan terkena longsor,”ujar dia.
Keluhan lain, lanjut dia, para petani di desanya itu, tidak punya persediaan bibit. “Banyak petani mendatangi kantor desa, menyampaikan keluha mereka karena tanamannya rusak terkena longsor. Bahkan sebagian petani tak lagi memiliki bibit yang ditanam karena rusak,” kata Ojang.
Karena itu, Ojang berharap kepada pemerintah, khususnya Pemkab Sukabumi memberikan solusi kepada petani yang mengalami gagal tamam itu. “Kebutuhan petani saat ini, butuh bibit baru untuk mengganti tanaman yang rusak akibat banjir, karena warga tidak punya lagi bibit, katanya.***
Wartawan: Riri | Redaktur: Ayi Kusmawan