Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut masih terus mengalami peningkatan setiap harinya. Disisi lain, kapasitas tempat isolasi yang ada di RSUD dr. Slamet sangat terbatas.
DARA | GARUT – Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari sebanyak 101 ruang isolasi pasien Covid-19 yang ada di RSUD dr. Slamet Garut saat ini seluruhnya sudah terisi penuh. Padahal ruang isolasi tersebut tak boleh terisi penuh untuk mengantisipasi adanya kasus tertentu yang membutuhkan perawatan intensif.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr Leli Yuliani, mengatakan, pihaknya akan mulai memilah pasien Covid-19 yang dapat masuk RSUD dr. Slamet Garut untuk isolasi.
“Langkah yang kita ambil yaitu dengan lebih memilah pasien. Pasien yang berat dan kritis saja yang dirawat isolasi di RSUD dr. Slamet,” ujarnya, Selasa (29/12/2020).
Leli menyebutkan, Covid-19 yang bergejala ringan hingga sedang akan ditempatkan di rumah sakit lainnya yang menjadi rujukan. Sementara, pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG akan ditempatkan di tempat isolasi terpusat dan rumah sakit darurat.
Namun diungkapkan Leli, saat ini kebijakan itu belum sepenuhnya diterapkan di RSUD dr. Slamet Garut. Ditargetkan, kebijakan tersebut sudah mulai dilaksanakan pada 2021 mendatang.
“Sekarang masih tahap sosialisasi. Mudah-mudahan di 2021 sudah mulai berlaku,” ujarnya.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Slamet Garut, dr. Zaini Abdillah, membenarkan jika saat ini kapasitas tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 di RSUD dr. Slamet Garut seluruhnya sudah terisi penuh.
Dari 101 tempat tidur yang ada tersebut, ujar zaini, 94 orang diantaranya merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, enam orang pasien suspek dengan komorbid (penyakit penyerta), dan satu orang pasien probable dengan gejala sedang.
“Sudah penuh. Tapi itu setiap waktu akan terus fluktuatif,” katanya.***
Editor: denkur