Sebelum ambruk, Lilis sempat melihat pada bagian atap bangunan ruang kelas itu melengkung ke arah bawah dibarengi dengan jatuhnya bebatuan dan tembok.
DARA – Atap bangunan SDN Rancanilem Kampung Rancanilem RT 03/RW 11 Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung ambruk Minggu (29/5/2022) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun pihak sekolah mengalami kerugian material akibat atap bangunan ruang belajar dan gudang itu ambruk.
Ambruknya atap bangunan ruang kelas SDN Rancanilem itu, diduga karena bangunan sekolah sudah tua setelah dibangun pada 1982, yang saat ini sudah berusia 40 tahun.
Pantauan dara.co.id di lokasi kejadian, pihak sekolah dibantu para relawan dari anggota Pramuka terlihat membereskan puing- puing matrial yang runtuh. Genting bangunan sekolah tersebut tampak hancur luluh lantak, selain bahan bangunan yang terbuat dari kayu yang sudah mengalami pelapukan tampak hancur.
Plt. Kepala SDN Rancanilem Lilis Hariani mengatakan, sehari sebelumnya atau pada Sabtu (28/5/2022), para siswa kelas III yang memanfaatkan satu ruang kelas untuk kegiatan belajar sehari-hari, sudah dipindahkan ke ruang kelas VI SDN Rancanilem untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar.
“Pada hari Sabtu (28/5/2022), saya sudah melihat ada bebatuan dan tembok yang berjatuhan dari bagian atap bangunan ruang kelas yang ambruk itu. Karena dikhawatirkan ambruk pada Sabtu itu, akhirnya anak-anak segera dipindahkan untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas VI,” kata Lilis.
Sebelum ambruk, Lilis sempat melihat pada bagian atap bangunan ruang kelas itu melengkung ke arah bawah dibarengi dengan jatuhnya bebatuan dan tembok. Selain itu ada bagian tembok yang retak, sehingga dikhawatirkan ambruk pada bagian atap bangunan sekolah tersebut.
“Pada hari Sabtu itu, saya pun langsung menyuruh penjaga sekolah, Pak Udin untuk segera mengunci ruang kelas supaya anak-anak tidak masuk ke ruang kelas karena berbahaya,” jelas Lilis.
Selain ruang kelas III, imbuhnya, atap bangunan ruang kelas lainnya yang ambruk itu, juga biasa digunakan ruang olahraga dan gudang sekolah.
Pascaambruknya dua ruang kelas dan satu gudang sekolah itu, Lilis berharap segera ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bandung, untuk pembangunan kembali ruang kelas yang bisa digunakan kembali para siswa untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar.
“Apalagi saat ini menghadapi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), dan menghadapi tahun ajaran baru. Mudah-mudahan, tahun ajaran baru bisa kembali membangun ruang kelas untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Entin, istri Udin penjaga SDN Rancanilem, mengaku melihat langsung saat dua atap ruang kelas dan atap gudang sekolah yang ambruk tersebut. Atap ruang kelas yang ambruk berukuran 7 x 8 meter itu dengan atap genting, dan infrastruktur atap terbuat dari kayu sebagai penyangganya yang sudah mengalami pelapukan.
“Melihat langsung atap bangunan ruang kelas yang ambruk secara perlahan-lahan. Sebelumnya ada bagian dinding tembok ruang kelas yang sudah terbuka, sehingga anak-anak belajarnya dipindahkan ke ruang kelas VI,” kata Entin.
Sementara itu, Sekcam Rancaekek H. Saprudin mengatakan, ambruknya atap bangunan SDN Rancanilem itu sudah ditangani Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.
Saprudin berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung harus secepatnya mengganggarkan untuk pembangunan kembali ruang kelas yang ambruk tersebut.
“Supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar bagi para siswa. Apalagi sebentar lagi menghadapi PPDB,” katanya.
Editor: Maji