DARA | JAKARTA – Rumah aktivis Lingkungan, Murdani, dibakar orang tak dikenal di Nusa Tenggara Barat, pukul 03.00, Senin (28/1/2019).
Departemen Kebijakan dan Pembelaan Hukum Lingkungan Eksekutif Nasional Walhi, Edo Rahman mengatakan, jumlah korban penyerangan bertambah dari kalangan aktivis HAM di sektor lingkungan. “Ini bentuk nyata kegagalan negara memberi jaminan dan perlindungan kepada pejuang lingkungan hidup,” kata Edo di Kantor Walhi Pusat, Jakarta, Rabu (30/1), seperti dilansir CNN.
Berdasarkan penelusuran tim Walhi, ada empat titik yang menjadi pusat api di rumah Murdani yakni pintu utama, pintu dapur, di depan mobil Toyota Avanza, serta di depan mobil truk yang terparkir di depan rumah Murdani.
“Kejadian ini diduga dilakukan terencana oleh orang terlatih karena ditemukan sebuah topi yang diduga dilakukan pelaku untuk menutupi CCTV di luar pintu dapur,” ujarnya.
Sebelumnya Murdani juga sempat menerima pesan singkat bernada ancaman dan terlibat perdebatan di media sosial ketika sedang mengungkap pertambangan pasir di NTB.
Walhi kini masih mendampingi Murdani untuk melaporkan pembakaran tersebut kepada Polda Nusa Tenggara Barat.
Manajer Kampanye Amnesti Internasional Indonesia Puri Kencana Putri mengatakan, aktivis lingkungan menjadi korban kekerasan, sementara pelakunya tidak terungkap, sehingga kasusnya tak kunjung selesai. “IIni rangkaian panjang terutama sektor lingkungan hidup. Tahun kemarin kasus serupa Jaringan Advokasi Tambang di Kaltim dibakar. Kemudian yang menyebabkan kematian seperti Salim Kancil dan Indra Pelani,” tutur Puri.***
Editor: denkur
Bahan: CNN