Rupiah Bergerak Melambat, Rp16.500 per dolar AS

Senin, 6 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nilai tukar rupiah bergerak melambat. Pada perdagangan pasar spot, Senin (6/4/2020),  mata uang garuda ini berada di posisi Rp16.500 per dolar AS, atau melemah 70 poin atau 0,43 persen dari Rp16.430 per dolar AS pada perdagangan Jumat (3/4/2020).


DARA| JAKARTA- Di Asia, rupiah melemah bersama mayoritas mata uang lainnya. Mulai dari yen Jepang yang melemah 0,33 persen, ringgit Malaysia minus 0,26 persen, dan won Korea Selatan minus 0,25 persen.

Kemudian, dolar Hong Kong minus 0,01 persen dan peso Filipina minus 0,01 persen. Hanya baht Thailand yang berada di zona hijau dengan menguat 0,19 persen.

Sedangkan mata uang negara maju lebih bervariasi. Dolar Australia menguat 0,58 persen, euro Eropa 0,21 persen, dan dolar Kanada 0,04 persen. Sementara, rubel Rusia anjlok 0,98 persen, poundsterling Inggris minus 0,22 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.300 sampai Rp16.500 per dolar AS pada hari ini. Menurutnya, kurs mata uang Garuda cenderung kekurangan tenaga akibat kekhawatiran penyebaran pandemi virus corona atau covid-19 yang masih terjadi.

“Saat ini, pelaku pasar masih terus khawatir dan belum ada sentimen baru yang meredakan, seperti stimulus ekonomi dari pemerintah, baik di dalam negeri maupun luar,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Di sisi lain, ia menilai dampak sentimen stimulus ekonomi sejatinya hanya bisa mempengaruhi pergerakan mata uang secara sementara dan terbatas. Selebihnya, kata dia, tetap bergantung pada upaya penanganan nyata untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Khusus di dalam negeri, Lukman melihat sentimen yang bisa mempengaruhi pergerakan kurs rupiah adalah wacana kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Saat ini masih dibahas, implementasinya seperti apa, itu yang menentukan,” imbuhnya, dikutip CNNIndonesia..

Sebaliknya, Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra melihat ada peluang penguatan rupiah sejalan dengan kondisi positif di bursa saham. Sementara, bursa saham cenderung positif lantaran pelaku pasar mencari peluang rebound.

Pelaku pasar mencari peluang karena kasus positif virus corona di beberapa negara belum kembali bertambah. Misalnya, Amerika Serikat, Italia, Spanyol, dan negara Eropa lain. “Data ini bisa diartikan bahwa masa puncak pandemi mungkin akan segera berlalu,” tuturnya.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

DKUKM Kabupaten Sukabumi Dukung Koperasi Desa Merah Putih Yang Digagas Presiden Prabowo
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan Masyarakat
Stok Pangan di Jabar Jelang Idulfitri Surplus, Komoditas Ini Harganya Naik
Dukung Optimalisasi Devisa Hasil Ekspor Dalam Negeri, CIMB Niaga Hadirkan Solusi Keuangan bagi Eksportir
Setjen KESDM Pastikan Keamanan Pasokan BBM dan LPG di Sumbagsel Jelang Idul Fitri
Mager Tapi LPG Habis? Pesan Layanan Antar Gratis Ajaa
FIF Raih Triple A Awards Sustainable Finance 2025
KAI Logistik Distribusikan 38.000 Ton Produk Perikanan melalui Angkutan KA Kontainer Berpendingin
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 17:03 WIB

DKUKM Kabupaten Sukabumi Dukung Koperasi Desa Merah Putih Yang Digagas Presiden Prabowo

Senin, 31 Maret 2025 - 21:46 WIB

Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan Masyarakat

Sabtu, 29 Maret 2025 - 22:57 WIB

Stok Pangan di Jabar Jelang Idulfitri Surplus, Komoditas Ini Harganya Naik

Minggu, 23 Maret 2025 - 12:28 WIB

Dukung Optimalisasi Devisa Hasil Ekspor Dalam Negeri, CIMB Niaga Hadirkan Solusi Keuangan bagi Eksportir

Minggu, 23 Maret 2025 - 12:11 WIB

Setjen KESDM Pastikan Keamanan Pasokan BBM dan LPG di Sumbagsel Jelang Idul Fitri

Berita Terbaru

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memonitor kondisi lalu lintas di sejumlah titik berpotensi macet lewat konferensi video bersama petugas Dinas Perhubungan Jabar yang tersebar di lapangan. (Foto: biro adpim jabar)

HEADLINE

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif

Rabu, 9 Apr 2025 - 11:29 WIB

OLAHRAGA

LOLOS PIALA DUNIA Nova Sukses Adopsi Shin Tae Yong

Selasa, 8 Apr 2025 - 21:21 WIB