Dara| Jakarta – Rupiah kembali menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS), Rabu (7/11/2018). Baik di pasar spot maupun di perdagangan antarbank, mata uang Garuda cukup percaya diri bergerak stabil. Mengutip Kontan.co.id, di pasar spot, kurs rupiah pukul 10:11 menguat ke level Rp 14.782 per dollar AS. Ini akan menjadi hari kedua apresiasi rupiah, dalam tren penguatan sejak akhir Oktober. Sedangkan mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah berada di level 14.764. Angka ini menunjukkan penguatan rupiah dari posisi kemarin di 14.891. Bank Indonesia menyebut, stabilitas rupiah di bawah Rp 15.000 per dollar AS ini sebagai hasil dari kombinasi sentimen eksternal dan domestik. Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, kemarin, angin segar bagi rupiah datang dari kabar pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jin Ping untuk membahas kembali solusi perang dagang antara keduanya. Meredanya tekanan eksternal ini pun didukung oleh sentimen positif yang datang dari dalam negeri, yakni rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2018. Meski mengalami perlambatan menjadi 5,17 persen yoy dibanding 5,27 persen di kuartal sebelumnya, Dody mengatakan, pertumbuhan ekonomi masih terbilang tinggi dan menunjukkan pergerakan roda ekonomi yang positif. BI akan mengawasi tren kebijakan moneter AS, di mana The Fed diperkirakan kuat akan menaikkan bunganya lagi di sisa tahun ini. BI enggan terburu-buru memutuskan. “Kami belum bisa bilang suku bunga akan naik atau turun atau tetap, tapi tergantung pada assessment ke depan. Sebentar lagi akan ada Rapat Dewan Gubernur, kelihatan nanti di hasil rapat,” tandas Dody.***
Editor: Denkur
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dan Kompas.com