DARA | JAKARTA – Rupiah melemah sore ini, Jumat (14/12/2018). Terjungkal di posisi Rp14.581 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 85 poin atau 0,58 persen dari kemarin sore, Kamis (13/12) yang bercokol di posisi Rp14.496 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan dolar AS yang berhasil mendapat sentimen positif dari pernyataan bank sentral Eropa, The European Central Bank (ECB).
Meski ECB kembali menahan tingkat bunga acuan dan bakal menghentikan pembelian surat utang (obligasi) atau yang dikenal dengan kebijakan pelonggaran kualitatif (Qualitative Easing/QE), namun ECB turut memperkirakan bahwa ekonomi zona Eropa bakal melambat tahun depan.
Ekonomi Eropa diperkirakan hanya berada di kisaran 1,7 persen dari semula 1,8 persen. Sementara tingkat inflasi diperkirakan menurun dari kisaran 1,7 persen menjadi 1,6 persen. Hal ini membuat proyeksi tingkat bunga acuan ECB ke depan tampaknya belum akan meningkat.
“Tanpa stimulus dan inflasi yang belum sesuai target, para pelaku pasar agak kurang yakin kalau ECB bisa menaikkan bunga acuan pada pertengahan 2019. Sentimen ini membuat dolar AS berbalik menguat dan rupiah melemah,” ucap Dini dilansir dari CNN, Jumat (14/12).
Sedangkan sentimen dari negara lain dan domestik Indonesia justru tidak ada. Walhasil, sejumlah mata uang yang semula menguat dari dolar AS jadi berbalik melemah.***
Editor: denkur