DARA | RUSIA – Pemerintah Rusia memutuskan untuk menunda parade peringatan 75 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua setiap 9 Mei. Hal itu dilakukan seiring pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang masih merebak.
Dilansir cnnindonesia.com, Presiden Rusia Vladimir Putin nantinya hanya akan memberikan pidato sekitar 20 menit di samping tembok Kremlin yang disiarkan secara langsung. Tembok ini merupakan saksi bisu kejayaan Rusia.
Sebelum pandemi, pemerintah Rusia berencana untuk melangsungkan peringatan meriah di Lapangan Merah, berupa upacara, perayaan, dan parade militer.
Perayaan tersebut akan berlangsung 90 menit dan menampilkan 15 ribu tentara, sejumlah kendaraan mobil tua, dan sistem rudal terbaru di depan para veteran dan pemimpin dunia termasuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Acara perayaan ini dimaksudkan untuk menghormati pengorbanan jutaan warga Uni Soviet (kini Rusia) yang gugur dalam perang.
Selain itu, alasan pemerintah Rusia menampilkan alat-alat perang militer untuk menunjukkan kekuatan Rusia kepada dunia di tengah konflik.
“Puncak risiko terkait pandemi (virus corona baru) belum berlalu dan masih sangat tinggi. Maka saya tidak berhak untuk memulai persiapan parade ini,” kata Putin seperti dikutip AFP.
Wali Kota Moskow pun telah menghimbau kepada warganya untuk tinggal di rumah dan menonton pidato Putin yang akan disiarkan pukul 07.00 malam waktu setempat.
Selain itu, akan ada acara mengheningkan cipta selama satu menit demi mendoakan jutaan warga Rusia yang gugur selama PD II.
Sejumlah pemimpin negara memperingati 75 tahun PD II di Eropa yang berakhir pada Mei 1945 silam. Mereka meminta warga negaranya untuk mengambil hikmah dan inspirasi untuk melawan virus corona (Covid-19).
Peringatan di masing-masing negara memang tidak meriah dan tidak melibatkan banyak orang. Namun, para pemimpin negara tetap ingin peringatan itu menjadi momentum di tengah pandemi virus corona.***