DARA | JAKARTA – Sapi kurban dari Presiden Joko Widodo untuk warga di Jambi memiliki bobot 850 kilo. Jenis Simental berusia empat tahun. Ternyata, selain dimandikan dua kali sehari juga diberi jamu telur yang dicampur gula aren.
Selain itu juga diberi pakan tambahan seperti dedak, ampas tahu, lalu ampas singkong yang telah dihaluskan dengan dicampur sedikit garam. Tentu tidak lupa rumput juga diberikan. Itu semua dilakukan untuk menjaga bobot dan kualitas sapi.
Namun, menurut drh Sugeng Dwi Hastono, seperti dilansir detikcom, ketimbang jamu, lebih baik memfermentasi rumput atau yang disebut silase.
Menurutnya, rumput atau pakan hijauan yang terfermentasi bisa menjadi sumber protein yang lebih tinggi dan memang sesuai dengan kaidah keilmiahan dan sapi yang herbivora.
Apakah ada dampak atau efek samping pada sapi? Drh Sugeng yang berpraktek di Amanah Veterinary Service Lampung ini mengatakan sama seperti manusia yang mengonsumsi makanan yang gak lazim. Selama tubuh masih bisa beradaptasi maka tidak akan ada masalah, tapi perlu diperhatikan ambangnya atau batasannya
“Mending telurnya didadar yang makan peternaknya. Kambing, sapi, kerbau, domba itu adalah hewan memamah biak atau ruminan. Jadi ya mestinya disesuaikan dengan kebutuhannya. Kebutuhan protein sapi itu dipenuhi dari tanaman, tinggal dipilih saja tanaman mana yang proteinnya tinggi. Sederhananya begitu,” ujarnya.***
Editor: denkur/Sumber: detikcom