Gerhana bulan penumbra akan melintas di langit Indonesia, Sabtu lusa 11 Januari 2020. gerhana bulan penumbra berbeda dengan gerhana bulan total.
DARA | BANDUNG – Astronom Planetarium Jakarta, Ronny Syamara mengatakan, gerhana bulan penumbra berbeda dengan gerhana bulan total.
Gerhana bulan penumbra, bulan hanya melewati daerah bayangan penumbra bumi. Bayangan penumbra samar. Sedangkan gerhana bulan total melewati bayangan umbra bumi atau bayangan inti. Bayangannya lebih terang.
Efek yang berbeda akan terasa jika terjadi gerhana bulan total. Manusia bisa melihat fase bulan yang sebelumnya purnama atau penuh. Tapi ketika masuk dalam bayangan umbra Bumi, maka akan melihat piringan bulan menggelap.
“Gerhana bulan penumbra tidak akan terlihat dengan kasat mata. Kalau dengan detektor bisa terlihat atau menggunakan kamera yang dibantu lensa tele. Lalu kita bandingkan dengan purnama sebelum gerhana penumbra, maka bisa terlihat perbedaannya,” ujar Ronny, seperti dilansir galamedianews.com dari Antara, Kamis (9/1/2020).
Gerhana bulan, lanjut Ronny, adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan, sehingga cahayanya tidak sampai ke bumi. Fenomena ini terjadi setiap fase bulan baru.
Gerhana bulan penumbra akan terjadi sebanyak enam kali selama tahun 2020. Selain itu, menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) masyarakat Indonesia juga akan melihat 13 gerhana matahari sepanjang 2020-2100.***
Editor: denkur | Sumber: galamedianews.com/antara