DARA | BANDUNG – Mengawali kegiatan Safari Senyum Ramadan 2019, Selasa (7/5/2019), ratusan anak yatim dan duafa di Kecamatan Cicendo, Sukajadi, dan, Kecamatan Sukasari Kota Bandung, Jawa Barat menerima santunan. Dalam setiap kunjungan, Tim Safari Senyum Ramadan memberikan santunan minimal untuk 50 anak dan duafa di setiap kecamatan.
Ketua Forum Bandung Sehat (FBS) sekaligus Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded, beserta Wakil Ketua FBS sekaligus Wakil Ketua I TP PKK Kota Bandung, Yunimar Yana Mulyana, menyampaikan santunan dan bantuan sembako tersebut. Turut hadir pula Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Bandung, Cici Ema Sumarna.
Di hari pertama rangkaian Safari Senyum Ramadan ini, kunjungan diawali di Masjid Manbaulkhair, Kecamatan Cicendo. Selanjutnya ke Masjid Besar Cipaganti, Kecamatan Sukajadi, dan berakhir di Pondok Pesantren Al Barokah, Kecamatan Sukasari.
Di setiap titik, dalam acara selalu menyisipkan sosialisasi pengelolaan sampah Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) dan pencegahan kebakaran. Tak hanya itu, Siti Muntamah juga mengakselerasi terwujudnya progran 1.000 hafiz dengan meminta anak-anak melafalkan bacaan Alquran sebelum acara berlangsung.
Acara juga diawali dengan tadarus bersama. “Alquran adalah bentuk kasih sayang Allah untuk menyelamatkan manusia, untuk kembali kepada tempat yang menyelamatkan. Ternyata Allah itu mengirim manusia ke bumi tidak untuk sendiri begitu saja. Tapi diberikan petunjuk,” ujarnya.
Menurut dia, masyarakat penting untuk mendekatkan diri dengan Alquran. Itu sebagai upaya membangun mental dan spiritual.
Tak sekadar membaca, upaya mendekatkan diri dengan Alquran juga harus dengan menerapkan ajaran. Alquran, menurut dia, adalah kalam Allah yang dititipkan kepada Rasulullah yang kemudian disampaikan kepada umatnya.
“Berpahala ketika membaca, mentadaburkan, menghafalnya, dan mengimplementasikannya,” kata dia.
Alquran, lanjutnya, memuat petunjuk bagi seluruh sendi-sendi kehidupan manusia. Mulai sebelum lahir sampai meninggal dunia.
Kitab suci itu juga mengajarkan hidup damai dengan sesama manusia, biologi, astronomi, hingga ekonomi. “Bahkan lebih dari itu, karena Alquran itu bukan sekadar berisi petunjuk tetapi berisi komparasi orang-orang yang mengikuti perintah Allah dan orang-orang yang membangkang,” ujarnya.***
Editor: Ayi Kusmawan