Said Aqil: Islam Nusantara Bukan Madzab Baru, Hanya Tipilogi Islam Kita

Rabu, 30 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KH Said Aqil Siroj (Foto: instagram @nu.channels)

KH Said Aqil Siroj (Foto: instagram @nu.channels)

Islam Nusantara bukan madzab baru, bukan firqoh baru dan bukan aliran baru. Tapi hanya tipilogi Islam kita.


DARA – Begitu kata mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Soradj melalui virtual di Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022.

Said Aqil juga menjelaskan, penyebar Islam ke Indonesia ada dari berbagai negara, ada yang dari China, India, Persia dan juga dari Arab Saudi.

“Dari berbagai sumber terbentuk lah model pemikiran sendiri maka lahirlah Islam yang mempunyai tipologi sendiri. Jadilah istilah Islam Nusantara. Ini bukan madzab baru, bukan firqoh baru, bukan aliran baru tapi hanya tipilogi Islam kita,” kata Said Aqil, seperti dikutip dara.co.id dari Viva.co.id, Rabu (30/3/2022).

“Apa itu tipelogi yaitu mengharmoniskan antara teologi dan budaya. Kita bangun agama di atas budaya. Budaya kita jadikan infrastruktur agama. Agamanya kuat maka insya Allah tumbuh dengan budaya. Itu yang dibawa dakwah disebarkan oleh para Walisongo,” imbuhnya.

Lanjut Said Aqil, Walisongo telah menyebarkan Islam Nusantara hanya 50 tahun. Dengan demikian, dakwah yang dilakukan para Walisonggo telah berhasil.

Lalu, Kerajaan Padjajaran, Kerajaan Sriwijaya hilang dengan sendirinya tanpa diperangi, tanpa darah mengalir dengan pendekatan budaya peradaban dan ahlakul karimah.

“Contoh kenduri-kenduri kalau kita ada orang yang meninggal tahlilan 7 malam, diulang lagi ketika 40 hari, diulang lagi 100 hari, diulang dengan haul. Ini di Timur Tengah tidak ada. Tapi di kita merupakan prinsip dalam membangun kerohanian spritualis kita,” katanya.

Lebih lanjut Said Aqil menuturkan, Walisongo ini telah mengubah kandungan isi Selametan dengan membaca surat Yasin yang sesuai dengan ajaran Islam.

“Bedug itu tadi kan alat musik, oleh para ulama dilestarikan fungsinya dialih manggil waktu salat. Ini jelas kita bukan dari Arab bukan dari Timur Tengah. Ini telah berhasil dalam dakwah Islam,” katanya.

Editor: denkur | Sumber: Viva.co.id

 

Berita Terkait

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia
Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga
Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:29 WIB

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia

Jumat, 15 November 2024 - 20:24 WIB

Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Berita Terbaru