DARA | KARAWANG – Puluhan hektare sawah di Kecamatan Tempuran dan Kecamatan Lemahabang Wadas, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terendam banjir. Banjir yang terjadi merupakan luapan sejumlah saluran irigasi menyusul intensitas curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari terakhir.
Kades Lemahmukti, Kecamatan Tempuran, H Damung, mengatakan, saat ini para petani kebingungan karena sawah yang baru ditanami benih padi terendam banjir. Jika banjir menggenang beberapa hari ke depan, pasti tanaman benih padi akan mati membusuk.
“Memang tergenang air hujan yang rata-rata kiriman dari irigasi hulu. Tapi banyak juga petani yang beruntung, beruntung karena belum masuk masa tandur,” katanya, Senin (4/2/2019).
Damung mengimbau petani untuk tetap menahan diri agar tidak buru-buru tandur saat musim hujan yang deras setiap hari. Jika ada tanda-tanda mulai sedikit mereda, tanah yang sudah diolah traktor tersebut bisa segera tanam dan mulai persemaian.
Dengan demikian, ancaman tanaman membusuk bisa dikurangi, apa lagi saat musim banjir, ancaman hama tikus juga semakin banyak. “Jadi petani lebih baik menunda dulu persemaian, sampai dipastikan cuaca lebih kondusif,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tempuran, Yadi, mengatakan, pihaknya belum mendata luas lahan sawah di Lemahmukti dan Lemahabang yang terkena banjir. “Kita belum chek dan mendata luas yang kena banjir. Tapi dipastikan, banjir ini hanya terjadi di area pesawahan, belum masuk ke pemukiman warga.”
Yadi menyerbutkan, 75 hektare lahan sawah di Kecamatan Tempuran juga mulai terendam banjir. Terparah, terjadi di Dusun Pulomas RT 05/03 dan Wagirlumbung Desa Jayanegara, dan juga Purwajaya. Banjir akibat luapan irigasi Bendungan Saem.***
Wartawan: Teguh Purwahandaka