Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mulai melakukan persiapan untuk kedatangan vaksin Covid-19 dengan melakukan pendataan terhadap fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung.
DARA | BANDUNG – Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Bandung, Edi Kusno mengatakan, fasilitas kesehatan yang akan di data adalah milik pemerintah dulu, seperti Puskesmas dan Rumah Sakit.
“Kemudian nanti tahap kedua itu, klinik-klinik yang ada kerjasama dengan BPJS,” ujar Edi saat dihubungi via telepon, Selasa (22/12/2020).
Edi menjelaskan, yang akan mendapatkan vaksin ditahap pertama adalah tenaga kesehatan, TNI, dan Polri. Selanjutnya, pada gelombang kedua adalah masyarakat umum. Tapi, sebelum diberikan vaksin.
“Namun harus menjalani screening melalui aplikasi terlebih dahulu,” kata Edi.
Lebih jauh, Edi memaparkan, misalnya si A daftar, nanti akan di screening oleh pusat, ada notifikasi bahwa si A rumahnya di Bojongsoang, maka si A tersebut dipersilahkan untuk datang ke fasilitas nakes terdekat seperti RSUD Al-Ihsan atau Puskesmas Bojongsoang.
“Nanti ada notifikasinya, yang daftar modelnya gitu,” tutur Edi.
Selain screening, juga dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis. Jika dinyatakan sehat secara umum dan tidak ada penyakit penyerta, maka boleh divaksinasi. Setelah di vaksinasi, kata Edi, istirahat dulu selama 15 sampai 30 menit. Jika tidak terjadi apa-apa, maka dibolehkan pulang,
“Tapi kalau menurut medis, ini mah jangan, maka ditunda. Tapi, belum tentu dia dapat lagi (kesempatan vaksi), karena harus daftar lagi,” katanya.
Edi mengatakan bahwa vaksinasi adalah salah satu upaya untuk pencegahan. Namun yang paling penting adalah perilaku disiplin protokol kesehatan itu yang harus ditingkatkan.
“Seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,” pungkas Edi.***
Editor: denkur