Sandiaga Uno Buka IIBF 2021, Kebangkitan Industri Buku Ditengah Pandemi

Rabu, 8 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salhuddin Uno, membuka acara
Indonesia International Book Fair (IIBF) 2021 (Foto: Istimewa)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salhuddin Uno, membuka acara Indonesia International Book Fair (IIBF) 2021 (Foto: Istimewa)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Dr H Sandiaga Salhuddin Uno, BBA, MBA, membuka acara Indonesia International Book Fair (IIBF) 2021, Rabu (8/12/2021).


DARA – Acara ini digelar Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi). Berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat selama lima hari dari 8 sampai 12 Desember 2021.

IIBF 2021 adalah pameran buku ke-41 yang sudah diselenggarakan sejak 1980 oleh Ikapi.

Ikap adalah asosiasi profesi penerbit satu-satunya di Indonesia yang menghimpun para penerbit buku dari seluruh Indonesia.

Selain penerbit, IIBF 2021 melibatkan nyaris semua pelaku perbukuan, yaitu penulis, penerjemah, penyadur, editor, desainer, ilustrator, pencetak, pengembang buku elektronik, dan toko buku.

Kondisi pandemi memacu Ikapi untuk turut berupaya membangkitkan kembali industri penerbitan di Indonesia.

Namun, pembatasan kegiatan masyarakat menyebabkan semua tahap penerbitan buku terganggu, dari proses produksi hingga distribusi.

Penerbit mengurangi aktivitas, toko-toko buku tutup, dan masyarakat berhenti membeli buku. Sedangkan kegiatan dan penjualan secara daring belum dapat menggantikan semua itu.

Buku tidak termasuk kelompok esensial, bukan sekadar dalam pengertian kedaruratan pandemi, melainkan juga dalam cara berpikir.

Di negara-negara dengan minat baca tinggi, pandemi justru meningkatkan aktivitas membaca di rumah dan melonjakkan penjualan buku cetak maupun digital.

Sebaliknya di negara-negara dengan minat baca rendah pandemi telah menyisihkan buku dari kotak ingatan, melupakannya.

Industri penerbitan di Indonesia mengalami pukulan telak akibat pandemi ini sejak 2020. Riset Ikapi menunjukkan bahwa mayoritas penerbit (58,2 persen) mengalami penurunan penjualan lebih dari 50 persen.

Sebanyak 29,6 persen penerbit mengalami anjlok 31-50 persen. Lalu, 8,2 persen penerbit mengalami penurunan 10-30 persen. Hanya 4,1 persen penerbit yang mengaku tidak terganggu pandemi.

Upaya transformasi ke dunia digital belum sepenuhnya dapat memperbaiki keadaan. 76,4 persen penerbit anggota Ikapi telah memasuki dunia penjualan secara daring pada pertengahan 2021. Namun kontribusi alternatif distribusi ini belum signifikan.

Mayoritas penerbit (82,7 persen) mengaku kontribusi penjualan daring yang mereka alami tidak sampai 10 persen dari total pendapatan selama ini.

Menurut Arys Hilman Nugraha, Ketua Umum Ikapi, penyelenggaraan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2021 berlangsung secara hibrida dan memberikan dua pesan sekaligus.

“Pertama, untuk mengingatkan kembali masyarakat tentang pentingnya kebiasaan membaca buku, bahkan dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19. Kegiatan yang berlangsung di Balai Sidang Jakarta (JCC) juga menjawab kerinduan masyarakat untuk hadir pada peristiwa perbukuan yang tidak sekadar berisi pameran
dan penjualan buku, melainkan ruang temu para pencinta ilmu pengetahuan, ajang pelatihan, tempat pembaca-penulis berdiskusi, dan wadah aneka aktivitas intelektual lainnya.” kata Arys, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).

Acara di JCC ini menunjukkan, sepanjang memenuhi protokol kesehatan yang ketat dan sesuai ketentuan, kegiatan perbukuan dapat berlangsung. Di sisi lain, masyarakat dapat tetap mengakses IIBF secara daring dan mencakup semua kegiatan, dari diskusi hingga pembelian buku. Itulah pesan kedua.

Kegiatan secara hibrida sebagai bagian dari transformasi telah membuka akses baru, yakni masyarakat yang sulit menjangkau IIBF karena kendala jarak, kini dapat ikut menikmati agenda perbukuan yang telah hadir sejak 1980 tersebut.

Secara umum, industri perbukuan menemukan peluang baru melalui teknologi dalam menjalankan
semua aspek penerbitan, mulai dari akuisisi naskah, proses produksi, pemasaran digital, hingga saluran distribusi.

“Konsep hybrid ini diharapkan mampu menjembatani semua penerbit di Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam pameran buku terbesar di ASEAN ini. Penerbit-penerbit di luar Jabodetabek dapat berpartisipasi dalam pameran daring. Selain itu, pembaca di seluruh Indonesia pun dapat menikmati pameran ini tanpa perlu keluar
rumah,” tambah Syahrir, Ketua IIBF 2021.

Selain pameran buku, selama lima hari IIBF juga menggelar 60 acara yang melibatkan pelaku perbukuan. Acara-acara dalam IIBF 2021 juga digelar dalam konsep luring dan daring. Sebanyak 23 acara akan diadakan secara luring di panggung utama IIBF 2021 dan lainnya akan digelar secara daring melalui aplikasi webinar virtual. Para pengisi acara diantaranya adalah Akmal Nasery Basral, Kak Seto, Tasaro GK, Eka Kurniawan, A. Fuadi, Fachry Ali, Effendi Gazali, Habiburrahman El Shirazy, Asma Nadia, dan Hilbram Dunar.

Ikapi berharap IIBF 2021 yang berlangsung pada 8-12 Desember ini dapat turut meningkatkan minat baca masyarakat dan menggairahkan kembali industri penerbitan nasional. Buku harus kembali menjadi bagian dari ingatan kolektif masyarakat dalam situasi apa pun, dalam “new normal” yang bagaimanapun.

Buku adalah gerbang bagi ilmu pengetahuan, kecerdasan masyarakat, dan kemajuan peradaban bangsa.

Editor: denkur

Berita Terkait

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat
Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi
Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN
Sinergi Bakrie Amanah & Kelompok Usaha Bakrie: Nutrisi Pintar untuk Masa Depan Anak Indonesia
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:23 WIB

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Selasa, 11 Februari 2025 - 22:27 WIB

Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:35 WIB

Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:26 WIB