Sandiaga Solehudin Uno, selaku Founder Young Enterpreuneur Summit (YES) menanggapi dan menyikapi bonus demografi yang Indonesia miliki dengan memperkuat SDM yang ada.
DARA | BANDUNG – “Kita harus menyusun arah baru pendidikan kita, membuka arah peluang kewirausahaan, sehingga generasi muda kita yang sekarang mengalami kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan bisa memulai usaha sendiri,” ujar Sandiaga, ditemui selepas kegiatan Seminar Nasional, di Aula Unisba, Rabu (4/3/2020).
Sandiaga menginginkan generasi muda Indonesia menjadi pencipta lapangan pekerjaan, bukan pencari lapangan kerja, yang mana lambat laun akan digantikan oleh robot.
Sandiaga berharap kepada Unisba sebagai salah satu kampus di Bandung, menjadi lokomotif penggerak dari generasi ke depan yang bukan hanya memiliki pengetahuan ilmu, pengetahuan teknologi, tapi juga memiliki iman dan takwa serta berakhlakul karimah.
“Kita juga ingin lapangan kerja terbuka luas, usaha dimudahkan, dan anak-anak muda Indonesia ikut menjadi bagian pembangunan Indonesia yang maju,” ujarnya.
Sandiaga menilai pendidikan di kampus merupakan bagian terpenting dari sistem pendidikan anak bangsa. Pendidikan tinggi Indonesia harus berporos robot proof.
“Kalau ke depan jika kita tidak bisa beradaptasi, banyak sekali lapangan kerja yang digantikan oleh robot. Jadi apa yang diajarkan di Unisba bisa bawa menjadi pilar-pilar demokrasi, dan juga anak-anak mudanya harus proaktif,” imbuhnya.
Sandiaga juga meminta anak-anak muda Indonesia yang dikenal sebagai kaum milenial, merubah pola pikir dan harus tetap bergerak. “Anak muda jangan mager, jangan kebanyakan rebahan, walaupun santuy tapi harus tetap semangat,” tegasnya.***
Editor: denkur