Sang Legenda : Susi Susanti Ditangisi Penggemar Saat Memutuskan Gantung Raket

Minggu, 19 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Legenda Bulutangkis Indonesia, Susi Susanti (Foto:Ist)

Legenda Bulutangkis Indonesia, Susi Susanti (Foto:Ist)

Susi sangat ingin mendapatkan emas pada Asian Games, karena itu satu-satunya yang belum pernah ia menangkan.

DARA| Sang Legenda kali ini lahir 11 Pebruari 1971, dengan nama kecil Lucia Francisca. Ya, itulah Susi Susanti, Ratu Bulutangkis Indonesia.

Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 11 Februari 1971 dari pasangan Risad Haditono dan Purwo Banowati. Pendidikan SD ditempuh di Tasikmalaya, lalu SMP dan SMA Negeri di Ragunan, Jakarta Selatan, dan kemudian ke STIE Perbanas.

Dikutip dara.co.i dari idwikipedia, semasa kecil Susi sudah berlatih bulu tangkis. Dukungan penuh dari orang tua membuat kemampuannya dalam bermain bulu tangkis bisa berkembang secara baik.

Sang Ayah juga atlet bulu tangkis yang bercita-cita menjadi juara dunia. Namun mimpi Ayahnya tersebut harus kandas lantaran beliau mengalami cedera lutut semasa muda.

Cita-cita yang kandas itulah yang diwariskan kepada Susi. Susi setiap hari dilatih sang ayah, bukan hanya sekedar latihan memukul, melainkan juga hal-hal detil seperti footwork, stamina, dan lain sebagainya.

Susi berlatih di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya, selama tujuh tahun dan berhasil memenangi kejuaraan level junior. Pada 1985, Susi yang masih duduk di bangku SMP memutuskan mengepakkan lebih lebar sayap kariernya di dunia bulu tangkis dengan hijrah ke Jakarta.

Ia saat itu diminta bergabung dua klub besar Indonesia, PB Jaya Raya dan PB Djarum. Namun karena pertimbangan memiliki sanak saudara di Jakarta, Susi akhirnya memilih untuk bergabung di Jaya Raya.

Sang Legenda ini terkenal dengan gaya bermainnya yang khas, badan yang bugar, triknya tidak dimiliki siapapun, dan mental yang tangguh. Ia dianggap banyak orang sebagai salah satu pemain tunggal putri terhebat sepanjang masa, Ia peraih medali emas Indonesia pertama di Olimpiade.

Susi pernah dipercaya membawa obor api saat Konser Pawai Obor Pesta Olahraga Asia 2018 di Jakarta, Indonesia.

Susi menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996.

Pasangan Alan dan Susi memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastianus Frederick.

Pada bulan Mei 2004, Badminton World Federation (atau Federasi Bulutangkis Dunia) memberikan penghargaan Badminton Hall of Fame kepada Susi Susanti.

Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall of Fame yaitu Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King.

Sebelumnya, ia juga menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama pada tahun 1992.

Gantung Raket

Susi memutuskan untuk gantung raket pada tahun 1998. Sebenarnya Susi masih bisa melanjutkan kariernya selama 2 tahun ke depan dan Susi sangat ingin mendapatkan emas pada Asian Games, karena itu satu-satunya pertandingan yang belum pernah Susi menangkan.

Namun, setelah ia dinyatakan hamil pada tahun 1998, ia memutuskan untuk gantung raket dan tidak mengikuti Asian Games.

Setelah 19 tahun menggeluti dunia bulutangkis, akhirnya Susi mengundurkan diri tanggal 30 Oktober 1999. Acara pelepasan Susi berlangsung di Istora Senayan, merupakan pelepasan yang pertama kali pernah dilakukan PBSI. Dihadiri 2.500 penonton, pada kesempatan itu PBSI memberikan hadiah penghargaan berupa emas seberat 25 gram. Suasana perpisan itu menguras emosi,  penggemarnya menangis atas keputusan Sang Legenda memutuskan gantung raket.,

Selain menjadi ibu rumah tangga, sesudah gantung raket Susi bersama suaminya juga mengembangkan perusahaan apparel bulu tangkis bernama Astec dan sport massage center bernama Fontana (bersama Elizabeth Latief).

Ia sendiri lebih mendorong anak-anaknya untuk mengejar karier selain di bulu tangkis. Baginya prestasinya dan suaminya dapat membebani anak-anaknya.

Peringkat tertinggi.

Medali emas –  1994 Ho Chi Minh City Tunggal Putri
Medali emas – 1996 Jakarta Tunggal Putri
Medali emas – 1997 Yogyakarta Tunggal Putri
Medali perak –  1990 Bandung-Jakarta Tunggal Putri
Medali perak –  1995 Jakarta Tunggal Putri

Piala Sudirman :

Medali emas –  1989 Jakarta Tim Campuran
Medali perak – 1991 Copenhagen Tim Campuran
Medali perak – 1993 Birmingham Tim Campuran
Medali perak –1995 Lausanne Tim Campuran
Medali perunggu –  1997 Glasgow Tim Campuran

Piala Uber :

Medali emas –1994 Jakarta Tim Putri
Medali emas – 1996 Hong Kong Tim Putri
Medali perak –  1998 Hong Kong Tim Putri
Medali perunggu – 1990 Nagoya-Tokyo Tim Putri
Medali perunggu – 1992 Kuala Lumpur Tim Putri

Pesta Olahraga Asia :

Medali perak – 1990 Beijing Tim Putri
Medali perak – 1994 Hiroshima Tim Putri
Medali perunggu –  1990 Beijing Tim Putri
Medali perunggu – 1994 Hiroshima Tunggal Putri

Asian Championships:

Medali perunggu – 1988 Bandar Lampung Tunggal Putri

Pesta Olahraga Asia Tenggara:

Medali emas – 1987 Jakarta Tim Putri
Medali emas – 1989 Kuala Lumpur Tunggal Putri
Medali emas – 1989 Kuala Lumpur Tim Putri
Medali emas – 1991 Manila Tunggal Putri
Medali emas –  1991 Manila Tim Putri
Medali emas – 1995 Chiang Mai Tunggal Putri
Medali emas –  1995 Chiang Mai Tim Putri
Medali emas – 1997 Jakarta Tim Putri
Medali perak – t1987 Jakarta Tunggal Putri

 

Editot: Maji

 

Berita Terkait

Cek Disini, 26 Pemain Timnas Indonesia U-20 Yang Dipanggil Jelang Piala Asia 2025
BIJB Siap Layani Jamaah Haji Jabar tahun 2025, Dedi Taufik : Kuantitas Ditambah
Cek Disini, Perkembangan Sidang Sengketa Pilkada Kabupaten Bandung di MK
Pengurusan PBG Kurang dari 3 Jam Diterapkan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Sang Legenda: Jiwa dan Karya Utha Likumahuwa Tetap Hidup hingga Saat Ini
Mulai 2025 Seluruh Kantor di Kabupaten Bandung harus Ramah Penyandang Disabilitas
Rajin Gunakan MyPertamina, Konsumen Ini Menangkan Paket Haji Furoda
Cek Disini, Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat Berdasarkan Data BPS
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 13:33 WIB

Sang Legenda : Susi Susanti Ditangisi Penggemar Saat Memutuskan Gantung Raket

Minggu, 19 Januari 2025 - 12:43 WIB

Cek Disini, 26 Pemain Timnas Indonesia U-20 Yang Dipanggil Jelang Piala Asia 2025

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:02 WIB

BIJB Siap Layani Jamaah Haji Jabar tahun 2025, Dedi Taufik : Kuantitas Ditambah

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:39 WIB

Cek Disini, Perkembangan Sidang Sengketa Pilkada Kabupaten Bandung di MK

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:14 WIB

Pengurusan PBG Kurang dari 3 Jam Diterapkan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi

Sabtu, 18 Jan 2025 - 22:40 WIB