Tuntutan terhadap pentingnya informasi kian tak terbendung. Termasuk dalam penyuluhan pertanian. Menyadari hal tersebut, Yayan Agustin berinovasi dalam Sapu Tangan untuk lebih meningkatkan pelayanan penyuluhan pertanian.
DARA | BANDUNG – Inovasi Sistem Aplikasi Penyuluhan Pertanian Sabilulungan (Sapu Tangan) yang diinisiasi, Ir. Yayan Agustian.,M.Si, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masuk dalam top 33 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Jawa Barat (Jabar) 2019.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, H. Dudi Sudradjat Abdurachim, MT, kepada Yayan Agustian. Pemberian penghargaan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda ke-91, yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Jabar bertajuk Youth Innovation Summit 2019, di Gedung Youth Center Sport Arcamanik, Kota Bandung, awal pekan lalu.
Menjadi peringkat ke 13 dari 33 peserta Sinovik, Yayan mengaku terpacu untuk terus memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat. Dia menjelaskan, Sapu Tangan merupakan sistem informasi penyuluhan pertanian yang menyajikan data base berbasis web (online).
“Aplikasi ini dibangun untuk meningkatkan kualitas pendataan statistik pertanian yang akurat. Sehingga dapat dimanfaatkan dalam penetapan kebijakan penyuluhan maupun pembangunan pertanian secara luas,” ujar Yayan.
Hasil yang akan diperoleh dengan penerapan Sapu Tangan, lanjutnya, juga mampu meningkatkan akurasi data dan informasi statistik pertanian yang disajikan. “Aplikasi digital sapu tangan ini untuk mempercepat dan mempermudah pelaporan pertanian secara akurat, efisien, dan tepat waktu,” katanya.
Yayan menjelaskan, inovasi ini mulai dikembangkan sejak Juni 2017 dan sudah diverifikasi Pusat Data dan Informasi Kementerian (Pusdatin Kementan) RI. Bahkan sempat disinergikan dengan aplikasi digital yang ada di di sana, yakni elektronik Pengembangan Data Pangan Strategis (e-PDPS).
“Saya harap, masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk memudahkan pendataan statistik pertanian,” ujar dia.
Sementara itu sebagai institusi pembina layanan publik, Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung, Yudi Abdurrahman, menyampaikan apresiasi terhadap inovasi Sapu Tangan. “Mudah-mudahan bisa memotivasi ASN yang lainnya, untuk terus berinovasi dalam hal pelayanan publik, mencari hal baru yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik.”***
Editor: Ayi Kusmawan