DARA | BANDUNG – Menunjang pertumbuhan ekonomi tinggi tidak mungkin dicapai tanpa ketersediaan sarana jalan yang baik dan memadai. Infrastruktur yang baik menjadi modal sosial masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian.
Demikin kata Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, S.H, S.Ip, M.Ip, di rumah jabatannya di Soreang, tempo hari.
Pemkab Bandung terus berupaya memantapkan pembangunan infrastruktur di wilayahnya, antara lain meningkatkan jaringan jalan yang baik. Sarana jalan, lanjut dia, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
Tak hanya itu, infrastruktur jalan yang baik berdampak pada kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat. Jembatan Cukang Monteng atau yang lebih dikenal Kamojang Hill Bridge, menjadi salah satu komitmen bupati terhadap peningkatan jaringan transportasi di Kabupaten Bandung.
Keberadaan jembatan tersebut, ia harapkan, berdampak signifikan terhadap wilayah Jawa Barat (Jabar), bisa menjadi akses penunjang jalan strategis nasional Jabar Selatan. Juga mempermudah akses wisata geothermal dan pembangkit tenaga listrik panas bumi di kawasan Kamojang.
Secara geografis, Kamojang Hill Bridge berada di Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Dengan warna kuning yang mencolok, kontras dengan hutan hijau di sekitarnya, menjadi sangat menarik dilihat dari kejauhan.
Selain spotnya bagus untuk swafoto, pemandangan di sekitar jembatan kamojang pun sangat indah dan sejuk. Salah satu fungsi jembatan itu, menurut bupati menghubungkan daerah Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Garut.
“Sehingga memudahkan transportasi, khususnya bagi para petani untuk membawa hasil pertaniannya ke luar wilayah Kabupaten Bandung. Di samping itu, jembatan tersebut juga menjadi jalur idaman bagi yang ingin menuju Garut tanpa kena macet,” ujar Dadang Naser.
Dadang berharap pula, kehadiran jembatan Cukang Monteng bisa menjadi magnet tersendiri bagi para bikers, penggemar touring atau pelancong yang ingin mengunjungi kawah di kawasan Kamojang. “Semoga keberadaan infastruktur ini akan meningkatkan kepuasan masyarakat dalam bertransportasi.”
Sementara itu Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bandung, Achmad Kosasih, S.Ip, M.Si, menyebutkan, pembangunan jembatan yang memiliki panjang 100 meter itu menelan biaya sebesar 85 milyar rupiah. “Biayanya 100% menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung, terbagi dalam dua tahun anggaran, yakni tahun 2014 dan 2015,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan