Sudah dua hari ini, jasad Sarmin belum ditemukan. Ia tenggelam di perairan Waduk Cirata sekitar Kampung Sidangsaluyu Desa Sindangjaya, Ciranjang, Cianjur. Tim SAR terus melakukan pencarian.
DARA | CIANJUR – Sarmin adalah lelaki berusia 50 tahun. Ia diketahui sebagai pegawai UPTD Pengembangan Perikanan Perairan Umum Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Berbagai upaya pencarian terus dilakukan tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, Dishub Prov Jabar, dan Satpol Air Polres Cianjur. Bahkan, radius pencarian diperlebar hingga 500 meter dari titik awal korban tenggelam.
Personel SAR BPBD Kabupaten Cianjur, Wahyu, mengatakan hingga hari kedua proses pencarian, korban masih belum dapat diketemukan.
Selain menggunakan metode pencarian dengan cara pembuatan arus dan pencarian di permukaan perairan, jelas Wahyu, tim SAR gabungan juga menggunakan metode dengan cara menggunakan kail.
“Masih belum ada tanda-tanda korban ditemukan, tapi kami tetap memaksimalkan proses pencarian korban. Sebanyak empat speedboat diterjunkan dalam proses pencarian ini,” kata Wahyu, kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).
Wahyu menyebutkan, terdapat sejumlah kendala dalam proses pencarian korban, di antaranya jangkar kolam apung dan tumbuhan eceng gondok yang memenuhi perairan.
“Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) proses pencarian korban akan dilakukan selama satu pekan. Tapi mudah-mudahan saja korban dapat segera ditemukan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sarmin (50) warga Kampung Kebon Coklat, RT 03/05, Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tenggelam di Waduk Cirata, Kampung Sindangsaluyu RT 04/08, Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Rabu (15/7/2020).
Kepala Kantor Basarnas Bandung, Deden Ridwansah, mengungkapkan kejadian itu kali pertama dilaporkan pihak Satpol Air Polres Cianjur sekitar pukul 12.30 WIB.
“Berdasarkan keterangan, saat itu korban sedang mengemudikan speedboat, di tengah perjalanan propeler speedboat yang ditumpangi korban terlilit eceng gondok dan korban berusaha membersihkan. Namun tiba-tiba korban terpeleset dan tenggelam,” kata Deden, saat dihubungi wartawan, Rabu.
Untuk melakukan proses pencarian korban, lanjut Deden, pihaknya menerjunkan satu tim rescue dengan didukung sejumlah sarana, seperti satu set palsar air, satu set alat komunikasi, dan satu set peralatan medis.***
Editor: denkur