Komandan Sektor 4/Majalaya ingatkan pengusaha pabrik tekstil untuk meningkatkan kebersihan dan keamanan lingkungan di Lokasi IPAL.
DARA – Jajaran TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 4/Majalaya kembali melaksanakan pengecekan dan pemantauan ke tiga pabrik tekstil di wilayah kerjanya di Desa Biru Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu (18/5/2022).
Pengecekan itu dengan sasaran optimalisasi pemanfaatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di pabrik tekstil PT Mulya Jaya, PT Aktex, dan PT Laju Citra Lestari yang masuk wilayah kerja Subsektor 2 Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum.
Selain itu dalam upaya memberikan pembinaan dan edukasi kepada pihak perusahaan pabrik tekstil untuk meningkatkan kebersihan dan keamanan lingkungan di lokasi IPAL dan tempat penampungan bahan bakar batubara.
Monitoring ke pabrik-pabrik itu, Satgas Citarum Harum didampingi oleh masing-masing pengusaha yang langsung turun ke lokasi IPAL dan tempat penampungan batubara.
Komandan Sektor 4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS., langsung memberikan pembinaan kepada pihak pengusaha atau pengelola pabrik tekstil yang diketahui ada temuan genangan air hujan di sekitar lokasi IPAL.
“Kita ingatkan pihak perusahaan untuk meningkatkan kebersihan dan keamanan lingkungan di lokasi IPAL. Jangan sampai ada genangan air hujan yang terkontaminasi dengan air limbah dan tercemar batubara mengalir ke selokan,” kata Kolonel Inf Mulyono kepada wartawan di sela-sela pengecekan IPAL di salah satu pabrik tekstil tersebut.
Kolonel Inf Mulyono mengatakan, genangan air di lokasi IPAL itu jangan sampai ada aliran air mengalir ke luar kawasan pabrik, melainkan harus semuanya masuk ke bak IPAL. “Supaya tidak terjadi pencemaran lingkungan,” ujarnya.
Termasuk, imbuh Komandan Sektor 4/Majalaya, air hujan yang jatuh di lokasi tempat penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun (TPS B3) jenis sludge, jangan sampai mengalir ke luar kawasan pabrik karena berbahaya dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Apalagi airnya mengalir ke selokan, dan hal itu harus dihindari.
“Air hujan yang jatuh di sekitar TPS B3 itu harus tetap airnya masuk ke bak penampungan air limbah di IPAL. Jangan sampai ada air yang mengalir ke luar pabrik,” kata Kolonel Inf Mulyono.
Komandan Sektor 4/Majalaya juga mengingatkan kepada pihak perusahaan/pengusaha untuk memperhatikan supaya batu bara tidak tercecer dan jatuh ke selokan, selain harus menghindari tumpukan batu bara terkena air hujan.
Ia pun dengan spontanitas mengingatkan pihak pengusaha untuk membersihkan batubara yang tercecer yang rawan terkena air hujan dan mengalir ke selokan di sekitar pintu gerbang penyimpanan batubara.
Kolonel Inf Mulyono pun meminta kepada pihak pengusaha untuk membuat benteng di antara saluran pembuangan air hujan dengan tempat penampungan batubara. “Supaya batubaranya tidak jatuh ke saluran air hujan,” katanya.
Komandan Sektor 4/Majalaya pun menilai secara umum pabrik tekstil di kawasan Sektor 4/Majalaya sudah bagus dalam pengelolaan atau memproses air limbah di IPAL masing-masing.
“Yang perlu ditingkatkan itu, kebersihan dan keamanan di lingkungan perusahaan. Terutama kebersihan lingkungan di sekitar kawasan IPAL maupun mesin broiler batubara,” katanya.
Ia pun sangat mengapresiasi perusahaan pabrik tekstil yang sudah meningkatkan kualitas IPAL dalam pengelolaan/pengolahan air limbah yang benar-benar hasilnya cukup bagus.
Kolonel Inf Mulyono pun menginstruksikan BAOP Sektor 4/Majalaya untuk mengagendakan kunjungan para pesonalia/HRD ke pabrik tekstil yang dinilai cukup bagus dan berhasil dalam mengoperasionalkan IPAL, khususnya dalam pengelolaan limbah pabrik ramah lingkungan.
“Nantinya, pabrik tekstil yang dikunjungi itu bisa menjadi contoh dalam pengelolaan IPAL bagi perusahaan lainnya, selain contoh dalam kebersihan dan keamanan lingkungannya. Selain itu memastikan keamanan para pekerja di kawasan pabrik tersebut,” katanya.
Editor: denkur