Satgas Covid-19 Kota Bandung Terus Pantau Kesiapan PTMT

Selasa, 15 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (Foto: istimewa)

Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (Foto: istimewa)

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna mengaku terus memantau pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), termasuk di tingkat SMA. Hal ini dilakukan, lantaran pihaknya tetap ingin memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai protokol kesehatan.


DARA – PTMT rencananya baru dilaksanakan pada Juli mendatang. Penyelenggaraannya pun tergantung keputusan walikota Bandung.

Ema sendiri kembali meninjau pelaksanaan uji coba PTMT. Kali ini dirinya melihat pelaksanaan di SMAN 8, SMAN 3, dan SMAN 5 Kota Bandung.

“Secara umum mereka (pihak sekolah) siap, hanya nanti pimpinan akan mengambil kebijakan dan diselaraskan dengan situasi kondisi perkembangan dinamika covid-19 di Kota Bandung,” ujar Ema, di SMAN 5 Bandung, Selasa (15/6/2021).

Dirinya optimis sekolah siap dalam melaksanakan PTMT. Mulai dari kelas, toilet, masuk sekolah dengan pengecekan suhu tubuh. Termasuk ruang transit jika siswa suhu badan tinggi.

“Semuanya masuk akal, mulai dari ruangan, pintu masuk tenaga pendidik dan siswa itu beda. Pola pengaturan ruangan kelas, tenaga pendidik juga tahu jika pembelajaran maksimal hanya 25 persen. Pembejaran hanya 2 kali dalam seminggu, hanya 2 mata pelajaran. Tidak ada kantin, tidak ada jam istirahat, begitu selesai mereka pulang,” ujarnya.

Menurutnya, jika tiap orang tua siswa antar jemput anaknya itu akan lebih aman. Hanya saja yang dikhawatirkan siswa yang menggunakan jasa transportasi umum.

“Kalau di sini diantar jemput orang tua, tidak khawatir. Mungkin 1-2 siswa saja yang menggunakan jasa transportasi umum. Itulah yang menjadi pemikiran kita,” katanya.

Di SMAN 8, Ema mengapresiasi fasilitas yang dihadirkan dalam rangka uji coba PTMT ini, seperti tempat cuci tangan, bilik disinfektan, kapasitas ruang kelas, hingga pengawasan siswa yang harus berada di kelas meski jam istirahat.

“Saya apresiasi, siswa tidak boleh bergerak dari tempat duduknya meski jam istirahat, mereka membawa bekal masing-masing. Tapi persoalannya di sini, tidak boleh mencoba makanan orang lain, karena itu bisa jadi potensi. Tinggal dipikirkan saja siswa harus membawa sendok garpu dengan artian tidak pakai tangan karena kalau pakai tangan harus cuci tangan setelah makannya, itu harus keluar kan,” ujarnya.

Ema pun berharap pengawasan dan bimbingan terhadap para siswa terkait protokol kesehatan tidak hanya dilaksanakan dalam lingkungan sekolah, tetapi hingga ke rumah masing-masing.

“Pada saat datang dan pulang layoutnya sudah bagus, yang jadi persoalan adalah kedatangan siswa yang naik pakai transportasi umum. Kalau dalam persepektif regulasi kita aman karena dalam Perwal diatur, setiap alat transportasi umum diberikan ruang kapasitas 50 persen. Kemudian anak SMA relatif jiwa mainnya masih tinggi, bisa saja saling kangen begitu pulang saling bergandengan tangan, ketika proses belajar aman, tapi di luar proses belajar itu yang harus diwaspadai. Tapi woro-woro di sini pakai speaker itu bagus. Jangan ada kesempatan ruang berkerumun,” imbuhnya.

Selain itu, Ema mengingatkan kepada para guru di sekolah dengan istilah digugu dan ditiru, harus menjadi suritauladan atau menjadi contoh bagi para siswa.

“Jangan ada kelengahan, murid makan patonggong-tonggong, guru makan ngariung, akan jadi kontraproduktif. Begitu pun perilaku tidak sadar saat ngobrol maskernya dibuka misalnya,” katanya.

Menurut Ema, permasalahan Covid-19 ini menyangkut keselamatan, jangan sampai bermain-main dalam urusan pandemi Covid-19. Artinya masyarakat harus benar-benar super fokus, super disiplin, dan paling utama konsisten.

“Bangun komitmen yang kuat, konsisten dalam melaksanakan, disiplin sebagai landasan. Saya yakin keselamatan itu Allah akan berikan, serta diberikan kemudahan, kelancaran, dan terutama perlindungan untuk keselamatan kita,” ujarnya.

Terkait munculnya pendapat ahli epidemiologi yang menyatakan PTMT belum bisa dilaksanakan, Ema dapat memahaminya. Namun baginya, pemerintah berkomitmen untuk mengikuti jadwal yang masih direncanakan.

“Pengamat boleh berpendapat. Saya datang ke sini sesuai komitmen jadwal yang dibuat. Saya kalau tidak ke lapangan tidak akan tahu gambaran seperti apa,” tegasnya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Ajukan Perlindungan ke LPSK Jika Konflik Pilkada Mengancam Jiwa
Renovasi Gedung Setda Kabupaten Bandung Habiskan Dana Rp10 M
Kajari Bandung Ungkap Dugaan Korupsi Dana PIP, Tiga Tersangka Ditahan
Pilkada Sehari Lagi, Waspada Cuaca Ekstrem TPS Keliling Bisa Dilakukan di Lokasi Banjir
Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 26 November 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 26 November 2024
Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 12:32 WIB

Ajukan Perlindungan ke LPSK Jika Konflik Pilkada Mengancam Jiwa

Selasa, 26 November 2024 - 10:15 WIB

Renovasi Gedung Setda Kabupaten Bandung Habiskan Dana Rp10 M

Selasa, 26 November 2024 - 09:51 WIB

Kajari Bandung Ungkap Dugaan Korupsi Dana PIP, Tiga Tersangka Ditahan

Selasa, 26 November 2024 - 09:37 WIB

Pilkada Sehari Lagi, Waspada Cuaca Ekstrem TPS Keliling Bisa Dilakukan di Lokasi Banjir

Selasa, 26 November 2024 - 05:40 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Berita Terbaru


Wakil Ketua LPSK, Mahyudin (Foto: Ist)

HEADLINE

Ajukan Perlindungan ke LPSK Jika Konflik Pilkada Mengancam Jiwa

Selasa, 26 Nov 2024 - 12:32 WIB

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana meresmikan Gedung A Sekretariat Daerah (Setda) hasil renovasi bangunan dan interior Gedung Setda, di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Senin (25/11/2024).(Foto: humas)

BANDUNG UPDATE

Renovasi Gedung Setda Kabupaten Bandung Habiskan Dana Rp10 M

Selasa, 26 Nov 2024 - 10:15 WIB