“Saya berharap masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berdisiplin dan tertib untuk berlalu lintas juga mematuhi protokol kesehatan,” tegas Erik.
DARA | BANDUNG – Sebanyak 150 Personil Satuan Lalulintas Kepolisian Resort Kota Bandung bersama jajaran Polsek di wilayah Hukum Polresta Bandung, serentak melakukan giat operasi patuh Lodaya tahun 2020 yang berlokasi di Persimpangan Komplek Pemkab Bandung, Sabtu (25/7/2020).
Kasatlantas Polresta Bandung Kompol Erik Bangun Prakasa mengatakan selama giat operasi patuh Lodaya ini, petugas di lapangan terus mensosialisasikan bagaimana melaksanakan perihal protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Menurutnya, pada Hari ini personil di seluruh polsek di wilayah hukum Polresta Bandung serentak membagikan 10 ribu masker kepada masyarakat kabupaten Bandung.
“Saya berharap masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam berdisiplin dan tertib untuk berlalu lintas juga mematuhi protokol kesehatan,” tegas Erik.
Perihal penerapan sanksi yang diberikan bagi masyarakat pengguna jalan yang melanggar, hal tersebut menurut Erik domainnya ada di pihak Provinsi Jawa Barat yaitu pihak Satpol PP, sementara pihak kepolisian dalam hal ini melakukan operasi patuh Lodaya, sesuai fungsi dan tugasnya,
“Kewenangan kami adalah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas selama masa operasi ini. Giat seperti ini akan dilaksanakan secara terus menerus sampai selesainya operasi patuh. Jika kedapatan pengguna jalan yang melanggar, tentunya kami memberikan sanksi berupa teguran dan memberikan masker secara gratis,” jelasnya.
Menurutnya, operasi saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana masa AKB ini, banyak masyarakat yang terancam akibat Covid-19, maka pihak kepolisian hadir di tengah masyarakat untuk membantu memutus mata rantai penyebaran virus tersebut, salah satunya membagikan masker kepada masyarakat.
Dalam berlalu lintas, tambah Erik, kami akan terus mengingatkan kepada pengguna jalan untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Seperti yang kita lihat saat ini, kami buatkan garis khusus motor agar ada jarak antara pengguna jalan khusunya R2. Ini dilakukan supaya tidak ada penularan diantara pengguna motor tersebut.
“Giat seperti ini juga diberlakukan di tempat pariwisata. Kami sudah melalukan koordinasi dengan pengelola tempat wisata. Dimana dalam kunjungan ke tempat wisata yang menggunakan motor harus dibatas. Dimana masuk dan keluar area harus tertib serta jaga jarak dengan mematuhi protokol kesehatan.” pungkasnya.
Editor : Maji