Sebagai Daerah Rawan Bencana, Kabupaten Garut Diharapkan Lebih Menggiatkan Upaya Mitigasi

Rabu, 28 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan Sosialisasi Data dan Informasi Gempa Bumi dan Tsunami yang dilaksanakan di Ruang Rapat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (28/9/2022) (Foto: Istimewa)

Kegiatan Sosialisasi Data dan Informasi Gempa Bumi dan Tsunami yang dilaksanakan di Ruang Rapat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (28/9/2022) (Foto: Istimewa)

Badan Geologi telah mencatat sedikitnya sembilan kejadian gempa bumi yang merusak Kabupaten Garut. Artinya kejadian gempa bumi itu menyebabkan terjadinya bencana, dan sebagian besar sumbernya berasal dari zona penunjaman atau zona subduksi.


DARA | Demikian dikatakan Koordinator Geologi, Gempa Bumi, dan Tsunami Badan Geologi, Supartoyo, dalam kegiatan Sosialisasi Data dan Informasi Gempa Bumi dan Tsunami, di Aula Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut, Rabu (28/9/2022).

“Tapi ingat di daerah Pasirwangi itu ada patahan aktif yang disebut garsela, tadi rakutai dan kencana dan ini harus di tindaklanjuti untuk kemungkinan dilakukan sosialisasi dan pemasangan ini pemasangan rambu-rambu evakuasi,” ujar Supartoyo,

Supartoyo berharap, pemerintah daerah dan masyarakat bisa lebih menggiatkan lagi upaya mitigasi, salah satunya melalui dibentuknya Desa Tangguh Bencana ataupun Sekolah Tangguh Bencana.

“Mudah mudahan upaya ini bisa mengurangi risiko, obat risiko hanya itu ada dua (yaitu) mitigasi dan tata ruang, masyarakatnya siap, tata ruangnya bagus,” ujarnya.

Untuk itu, menurut Supartoyo, sosialisasi ini merupakan upaya mitigasi khususnya mitigasi non struktural yang sangat penting dilaksanakan. Ia berharap, ilmu dan pemahaman yang telah diberikan dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah kepada masyarakat.

“Jadi nanti mungkin ke depanya kalau Badan Geologi yang membantu yang sifatnya TOT (Training Of Trainer) jadi untuk para penyuluh guna menyampaikan informasi ini kejadian gempa bumi dan tsunami ya,” katanya.

Asisten Daerah (Asda) 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Teti Sarifeni, menilai, sosialisasi ini sangat penting mengingat Kabupaten Garut ini merupakan daerah yang rawan bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami, bahkan gunung berapi.

Teti pun berharap, sosialisasi ini tidak hanya selesai hari ini saja. Ia pun mengaku, jika pihaknya sudah memerintahkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk secara sustainable berkesinambungan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Garut karena rawan bencana.

Teti juga berharap, nantinya pemerintah daerah di tahun 2023 bisa membangun shelter di Pantai Pameungpeuk, sebagai tempat berlindung masyarakat jika suatu saat terjadi bencana tsunami. Hal itu, menurutnya, karena Pantai Pameungpeuk merupakan Pantai yang landai berbeda dengan Pantai Rancabuaya yang memiliki gunung, sehingga rawan terjadi bencana tsunami.

“Shelter itu jangan berbentuk hanya bangunan saja tapi bisa dibangun seperti ada pertokoan-pertokoan nya gitu warung-warung gitu, supaya terpelihara jadi membangun shelter tapi terpelihara dengan ada aktivitas perekonomian disitu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut, Satria Budi, menuturkan. bahwa kegiatan ini tidak berhenti di sini saja, namun pihaknya juga akan terus bersinergi dengan Badan Geologi dalam memberikan informasi terkait langkah-langkah mitigasi kepada masyarakat, terutama terkait bencana tsunami dan gempa bumi.

“Apalagi dengan informasi_megathrust ya, megathrust seperti sangat menakutkan ternyata setelah diinformasikan terkait megathrust itu ya bisa menenangkan kita lah, bisa menenangkan masyarakat kalau ini diinformasikan kepada masyarakat ya,” katanya.

Editor: denkur

Berita Terkait

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Raperda Pajak dan Restribusi Daerah
Musrenbang dan RKPD Kota Sukabumi Sudah Diteken, Selaraskan Visi Pembangunan
Pisah Sambut Bupati Sukabumi Dimeriahkan Gelaran Budaya Rakyat
Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan
Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR
Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 08:42 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Paripurna, Setujui Raperda Pajak dan Restribusi Daerah

Jumat, 18 April 2025 - 08:34 WIB

Musrenbang dan RKPD Kota Sukabumi Sudah Diteken, Selaraskan Visi Pembangunan

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 10:53 WIB

Pemkab Cirebon Lindungi Buruh, Jaga Investasi! Isu Outsourcing dan Hak Pekerja Jadi Sorotan

Rabu, 16 April 2025 - 18:27 WIB

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD

Berita Terbaru