Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), baik pribadi maupun lingkungan, lanjut Yusman, menjadi satu di antara penyebab masih tingginya kasus DBD di wilayah Cianjur.
DARA|CIANJUR- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat sepanjang 2020 terdapat sebanyak 300 warga yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Dari jumlah tersebut dua pasien di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinkes Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan jumlah kasus DBD sepanjang tahun ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu yang angkanya mencapai 300-an lebih dengan angka kematian sebanyak tujuh pasien.
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), baik pribadi maupun lingkungan, lanjut Yusman, menjadi satu di antara penyebab masih tingginya kasus DBD di wilayah Cianjur.
“Sepanjang tahun ini terdapat sebanyak 300 orang yang terjangkit DBD, dan dua di antaranya meninggal dunia. Namun, jumlah tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Yusman, kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).
Meskipun jumlah yang terjangkit mencapai ratusan orang, lanjut Yusman, pihaknya belum dapat menentukan kasus tersebut menjadi kejadian luar biasa (KLB).
“Belum dapat dikategorikan KLB, sebab ada beberapa kriteria yang menjadi dasar untuk menentukan suatu kasus penyakit dinyatakan KLB. Di antaranya jumlah kasus tahun ini lebih banyak dua kali lipat dari jumlah kasus di tahun sebelumnya,” jelasnya.
Yusman menambahkan, untuk temuan kasus DBD lebih banyak ditemukan di wilayah Cianjur bagian utara, yang meliputi Kecamatan Cugenang, Pacet, Cipanas, dan Sukaresmi.
“Mungkin karena faktor cuaca di wilayah Cianjur utara yang lebih dingin dibanding dengan wilayah lain di Cianjur,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, RSUD Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat menangani sebanyak 31 orang pasien demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Juni 2020. Dari jumlah itu, tiga orang pasien di antaranya masih di lakukan perawatan di rumah sakit tersebut.
Jumlah keseluruhan pasien tersebut berasal dari empat wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Pacet, Cipanas, Cugenang dan Sukaresmi.
Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Cimacan dr Hani menyebutkan, pasien DBD didominasi orang dewasa, dan sebagian kecil anak-anak.
“Sejak awal Juni, hingga saat ini kami sudah menangani 31 orang pasien DBD. Tapi saat ini, tinggal tiga pasien yang masih dilakukan perawatan, dan sisanya sudah diperbolehkan pulang,” kata Hani, kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).
Editor : Maji