Oke Dhurrotul Jannah (23), salah seorang korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Ia adalah warga Desa Hanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
DARA – Berita jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Pulau Seribu mengagetkan keluarganya. Destri Nurhayati, sepupu Oke menceritakan jika keluarga pada awalnya tidak percaya Oke naik pesawat itu.
Sepengetahuannya, Oke bukanlah pramugari pesawat itu. Namun, ia mendapat informasi dari berbagai pihak, jika Oke disebut-sebut masuk dalam daftar penumpang Sriwijaya Air.
Destri menyatakan, rasanya masih hangat dalam ingatannya ketika berkomunikasi dengan Oke. “Rencana kita akan buka bisnis bulan depan terus terakhir kemarin dia chat saya. Tapi dia akan kabari kembali ke saya setelah sampai pulang kerja nanti, ” ungkap Destri, Selasa (12/1/2021).
Ia dan Oke berencana membangun kedai kopi. Rencana mereka berdua cukup serius, sehingga keduanya mengumpulkan modalnya. Kendati mereka berbeda tempat, namun komunikasi tetap berjalan.
Hampir tiap hari, kata Destri, mereka ngobrol via chat merancang rencana bisnisnya itu. Hal itulah yang meyakini betapa seriusnya Oke, membuka bisnisnya. “Makanya dia kerja keras,” ujarnya.
Destri juga mengungkapkan kebersamaan dengan Oke terakhir pada saat malam pergantian tahun baru. Selepas itu, Oke berpamitan pada keluarganya untuk kembali bertugas sebagai pramugari.
Rupanya pertemuan itu merupakan pertemuan terakhir antara Destri dengan Oke.
Komunikasi terakhir, Oke berpamitan untuk bekerja pada keluarga sekitar satu jam sebelum Sriwijaya Air lepas landas. Komunikasi itu biasa Oke lakukan setiap berangkat dan pulang kerja.
“Jam 13.30 (Sabtu kemarin) kaka saya menghubungi saya untuk berangkat kerja. Terus jam 14.30 saya dapat berita ada pesawat yang jatuh,” tutur Destri.***
Editor: denkur