Setelah setahun dilaksanakan secara daring atau online, maka ajaran baru tahun ini kegiatan belajar mengajar alias KBM akan digelar secara tatap muka.
DARA – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Juhana mengatakan, pola pembelajaran dan sarana prasarana berbasis protokol kesehatan sudah siap.
Bahkan, 70 % guru di Kabupaten Bandung sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
“Kita tinggal menunggu kebijakan pemerintah pusat,” kata Juhana di Soreang, Kamis (20/5/2021).
Mekanisme pembelajaran tatap muka yaitu dengan pola yang terbatas, misalnya hari belajar, jam belajar dan jumlah siswa dibatasi. Kemudian juga diberlakukan sistem shift atau pembagian waktu di sekolah.
“Tahap satu mungkin seminggu cuma satu atau dua hari, siswanya cuman sepuluh orang perkelas, jumlah jamnya belajarnya diawali selama 20 menit. Jika tahap satu lolos, masuk ke tahap dua, progresif, ada peningkatan jumlah hari, siswa, dan jam belajarnya,” ujar Juhana.
Perkembangan dalam kegiatan belajar tatap muka, kata Juhana, harus terus dipantau. Jika dalam pelaksanaan muncul gejala-gejala penularan Covid-19 maka harus dihentikan untuk sementara waktu.
“Jadi bertahap, terbatas dan dinamis, serta yang paling penting adalah harus ada ijin gugus tugas Covid-19 dan ijin orang tua,” jelas Juhana.
Menurutnya, jika ada orang tua yang tidak mengijinkan anaknya untuk menjalani sekolah tatap muka maka tidak menjadi masalah. Patokan dalam melaksanakan belajar tatap muka adalah kesiapan.
“Jika Juni aman ya jalani, tapi jika Juni zonanya naik jadi zona merah ya ditahan, yang penting kesiapan dan ada ijin. Kesiapan kita sudah 100 persen untuk sarana protokol kesehatan, ada SOP masuk sekolah hari pertama. Tinggal ijin dan menunggu guru 100 persen divaksin,” kata Juhana.***
Editor: denkur