Home / Ads

Sebutan Sekolah Favorit-tidak Favorit Sebabkan Ketimpangan  

Sabtu, 22 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

DARA | CIMAHI – Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, sebutan sekolah favorit dan sekolah tidak favorit menyebabkan ketimpangan. Ruang kelas dan fasilitas di sekolah favorit terus ditambah.

Sedangkan, sekolah tidak favorit jumlah siswanya menyusut dan infrastrukturnya kurang mendapatkan atensi. Selain itu, Uu Ruzhanul mengingatkan orang tua Calon Peserta Didik Baru (CPDB) tidak berkecil hati jika anaknya tidak diterima di sekolah negeri, karena Pemprov Jawa Barat menjamin pendidikan berkualitas untuk semua anak.

Oleh karena itu, Uu Ruzhanul berpesan kepada orang tua CPDB untuk menyiapkan sekolah alternatif untuk anaknya. Apalagi, saat ini, banyak sekolah swasta yang memiliki standar tinggi guna menjaga kualitas dan mutu pendidikan.

Alternatif lainnya, melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren (Ponpes). Hal itu menjadi salah satu solusi, terlebih,  banyak Ponpes yang sudah mampu menghasilkan lulusan yang tidak kalah kompetennya dengan lulusan sekolah formal.

“Banyak pemimpin yang lahir jebolan pondok pesantren. Intinya jangan sampai anak itu tidak belajar. Kami yakin, lulusan pondok pesantren tidak kalah dengan produk pendidikan formal,” katanya, setelah meninjau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 di SMK Negeri 2 Kota Cimahi, kemarin.

Uu Ruzhanul pun menyakinkan orang tua CPDB, Pemprov Jawa Barat akan segera mempunyai Perda terkait pendidikan keagamaan. Jika Perda tersebut terbit, Ponpes maupun lembaga pendidikan keagamaan lainnya akan menjadi atensi pemerintah.

Selain itu, Ponpes pun akan mendapatkan bantuan secara regular dari Pemprov Jawa Barat seperti sekolah formal pada umumnya. Sehingga, kualitas pendidikan pun akan terus meningkat dan mencetak lulusan-lulusan terbaik.

Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan, sistem zonasi PPDB 2019 merupakan upaya pemerataan kualitas pendidikan. Lewat sistem tersebut, jumlah siswa di setiap sekolah akan ideal.

“Sebelum menggunakan sistem zonasi banyak siswa yang memaksakan mendaftar di sekolah yang dinilai favorit. Akhirnya, semua menumpuk daftar di sekolah itu,” ujar dia.

Editor: Ayi Kusmawan

 

 

 

Berita Terkait

Investor Gathering 2025: Pos Indonesia & Pos Properti Hadirkan Aset Potensial untuk Investasi
FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga
Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X
“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe
Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин
“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202
Mostbet Přihlášení ️ Mostbet Subscription Na Oficiálních Stránkác
hello world
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:11 WIB

Investor Gathering 2025: Pos Indonesia & Pos Properti Hadirkan Aset Potensial untuk Investasi

Rabu, 13 November 2024 - 10:12 WIB

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:19 WIB

“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:43 WIB

Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 24 Februari 2025

Senin, 24 Feb 2025 - 07:12 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 24 Februari 2025

Senin, 24 Feb 2025 - 07:09 WIB