Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimulai hari ini, Senin (19/7/2021). “Tentu hari ini adalah hari yang bahagia untuk anak-anakku yang baru saja dinyatakan lulus dari SD menuju SLTP dan dari TK menuju SD kelas 1,” ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan.
DARA – Rudy mengatakan, pelaksanaan MPLS tahun ini dilaksanakan secara serentak dan dilakukan secara virtual melalui aplikasi video telekonferensi. Itu dilakukan karena pandemi makin hari makin mengganas.
Bupati mengatakan, anak-anak bisa belajar dari rumah, namun kualitas belajarnya harus tetap diawasi dan dilakukan sesuai dengan metode yang sudah diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.
Melalui MPLS ini, lanjut bupati, para siswa bisa mengenal para guru, mengenal ruang sekolah, dan lain sebagainya, sehingga ia menginstruksikan kepala sekolah untuk membuat video tentang keberadaan sekolahnya.
“Saya minta kepada para kepala sekolah untuk membuat video tentang keberadaan sekolahnya, memperkenalkan guru, memperkenalkan ruang kelas, memperkenalkan perpusatakaan, dan memperkenalkan juga hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekstrakurikuler,” katanya.
Bupati berharap, di masa pandemi ini para siswa bisa tetap semangat untuk belajar, berdoa dan tetap melaksanakan protokol kesehatan agar terhindar dari pandemi Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Totong, S.Pd, M.Si, mengatakan, amanat Bupati Garut berbentuk video terkait pembukaan MPLS telah disebar luaskan ke seluruh lingkungan satuan pendidikan, para orang tua/wali, dan termasuk masyarakat, sebagai tanda dimulainya awal Tahun Pelajaran Baru 2021/2202 dan MPLS jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP di Kabupaten Garut.
Menurutnya, MPLS tahun ini diikuti sekitar 155.710 peserta didik baru dari semua jenjang, di mana 75.495 peserta didik baru berasal dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 45.624 peserta didik baru untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), dan 34.591 peserta didik baru untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Totong pun meminta masyarakat untuk bersabar atas penundaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena situasi pandemi Covid-19 yang belum terkendali. Meski demikian, berbagai skenario pembelajaran telah disiapkan oleh satuan pendidikan, salah satunya yakni dengan full PJJ BDR (Pembelajaran Jarak Jauh dan Belajar Dari Rumah).
“Sambil terus berbenah diri secara optimis untuk persiapan PTM Terbatas jika situasi dan kondisi Covid-19 sudah terkendali,” katanya.***
Editor: denkur