Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur, KH Farid Ashr Waddahr alias Gus Farid, diserang orang tak dikenal menggunakan senjata tajam, pukul 22.39 WIB, Selasa lalu 8 Maret 2022.
DARA – Ponpes An-Nur berada di Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.
Penyerangan terjadi tak hanya dialami Gus Farid, tapi juga menimpa istrinya yakni Ning Annah dan keponakannya bernama Muhammad Haka.
Sementara itu terduga pelaku penyerangan diketahui bernama inisial Sak, usia sekitar empat puluhan tahun, tercatat sebagai warga sekitar Pondok Pesantren An Nur.
Dikutip dari klikbondowoso.com, Kamis (10/3/2022), peristiwa penyerangan terjadi saat malam hari saat komplek ponpes dalam keadaan sepi.
Saat itu, pelaku Sak mendatangi ponpes untuk mencari Gus Farid. Namun, saat menuju rumah Gus Farid beliau tidak ada, kecuali istri dan keponakan Gus Farid. Tanpa banyak bicara, pelaku lalu menyerang istri dan keponakan Gus Farid dengan senjata tajam.
Usai menyerang keduanya, pelaku kemudian menuju musala ponpes. Di tempat itu pelaku melihat Gus Farid sedang zikir. Pelaku lalu menyerang Gus Farid dari belakang.
Beruntung saat bersamaan ada warga dan santri yang melihatnya. Gus Farid pun lolos dari maut, sedangkan pelaku diringkus warga. Tak lama polisi yang dihubungi datang dan mengamankan pelaku.
Akibat terluka, korban yang juga menjadi Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu, ini dan keponakannnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan Ning Annah, dilarikan ke sebuah rumah sakit di Cirebon akibat luka parah yang dideritanya.
Polisi masih melakukan penyelidikan mengenai motif dan lainnya.
“Benar, ada peristiwa itu (penyerangan). Kami masih mendalami penyelidikan, masih memintai keterangan para saksi. Jadi untuk motif dan lainnya belum bisa disimpulkan. Tunggu hasil pemeriksaan dan penyelidikan,” kata Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kasat Reskrim AKP Luthfi Olot Gigantara.
Ia juga meminta masyarakat agar tidak terpancing isu-isu miring yang dikaitkan dengan peristiwa tersebut. Apalagi kasusnya, kata dia, masih dalam penyelidikan polisi.
“Jangan terprovokasi isu yang tidak benar, percayakan semua kepada kami (polisi). Kita harus komitmen untuk menciptakan Indramayu yang tetap kondusif seperti sekarang. Untuk rekan-rekan media, kami minta ikut menjaga kondusifitas yang sudah baik ini,” ujar AKP Olot.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada informasi lanjutan terkait kasus penyerangan tersebut.
Editor: denkur | Sumber: klikbondowoso.com