“Saya puas dengan penampilan Taufiq dan Naufal, apalagi Naufal yang baru berusia 16 tahun mampu mengimbangi permainan Nael dan Bima.”
DARA | Beberapa bulan jelang PON 2024, tim tenis meja Jawa Barat mengukir prestasi gemilang dengan meraih gelar juara kejuaraan nasional tenis meja Lima Ran Berjaya Cup 2, di Kendari Sulawesi Utara dan Turnamen Tenis Meja Nasional Maesa Satu Abad di Jakarta.
Dua pemain andalan tenis meja Jawa Barat, Taufiq Zikri dan Naufal Junindra meraih gelar juara beregu di kejuaraan nasional tenis meja Lima Ran Berjaya Cup 2 yang digelar di Kendari Sultra, 19-21 April 2024.
Pada partai Final, keduanya yang selama ini bernaung di klub Onic Sports mampu mengalahkan Bima, Gilang dan Seina dengan Skor 2-1.
Di partai pertama Naufal mampu mengimbangi permainan pemain nomor satu Indonesia Bima Abdi Negara sebelum akhirnya kalah tipis 2-3.
Partai kedua, pasangan Taufiq-Naufal menang cukup mudah atas pasangan kakak beradik Gilang-Bima dengan skor 3-0.
Partai ketiga sekaligus penentuan, Taufiq Zikri bermain ketat sebelum akhirnya menuntaskan perlawan Arfan Seina dengan skor 3-1.
Set ke 4, Taufiq sempat unggul 4-0 sebelum akhir Seina mampu mengejar dan memaksakan pertandingan diakhir dengan skor 17-15 untuk kemenangan Taufiq.
Keberhasilan ini membuat kepercayaan diri Tim Putra Pelatda Jabar yang digawangi Pelatih Kepala Yon Mardiyono semakin tinggi mengingat kejuaraan ini diikuti pemain-pemain terbaik Indonesia seperti Bima, Nael Niman, Luki Purkani, Gilang Maulana Zahru dan pemain lainnya yang memperkuat klub dan propinsinya masing-masing.
“Saya puas dengan penampilan Taufiq dan Naufal, apalagi Naufal yang baru berusia 16 tahun mampu mengimbangi permainan Nael dan Bima,” ujarnya, Senin (22/4/2024).
Sementara itu di Turnamen Tenis Meja Nasional Maesa Satu Abad yang berlangsung pada waktu bersamaan di Pingpong Centre Baywalk Mall Pluit Jakarta, 3 Pemain Pelatda Tenis Meja Jawa Barat berhasil meraih juara 2 dan 3.
Di nomor Tunggal Putra, Gibran Berliangga harus puas meraih gelar juara 3 setelah di Semi Final kalah 0-3 dari Gusti Syaiful (Onic Sports/Pelatda Banten).
Penampilan Gibran di turnamen tidak terlalu mengecewakan karena sebelumnya pemain kelahiran Garut ini mampu menang atas Hendra (Prima Nusantara/Pelatda Kalteng) dengan skor 3-0 di babak perempat final dan di babak 16 besar menuntaskan perlawanan pemain nomor satu Bali Komang Sagita dengan skor ketat 3-2.
Di Nomor Tunggal Putri, tim Pelatda Jawa Barat yang dikawal langsung Pelatih Anton Suseno, meraih Juara 2 melalui atletnya Wida yang di pertandingan final dikalahkan 1-3 oleh Desi (Bhakti Telkom/Pelatda DKI).
Di babak Semi Final Wida mampu mengalahkan pemain terbaik Bali Made Sisca dengan skor 3-1, sebelumnya di 8 Besar Sisca mampu membuat kejutan dengan mengalahkan pemain terbaik putri Indonesia saat ini, Rina (Pelatda DKI) dengan skor tipis 3-2.
Pemain Jabar lainnya, Almaira harus puas merebut Juara 3 setelah di Babak Semi Final, dipaksa mengakui keunggul Desi dengan skor 1-3.
“Hasil ini cukup memuaskan kami, khususnya dengan pemain-pemain putri yang mampu menempatkan 2 pemain di Semi Final. Catatan khusus bagi pemain putri adalah mereka harus lebih percaya diri menghadapi pemain putri DKI yang selama ini mengusai kancah Tenis Meja Nasional,” ujar Anton Suseno.
Sementara itu Ketua Harian PTMSI Jawa Barat yang juga pemilik klub Gree One TTC, Sandra Islama Putra yang turut mendamping pemain saat turnamen berlangsung, mengaku merasa cukup puas dengan raihan hasil atlet Pelatda Tenis Meja Jabar.
Menurut Sandra, hasil latihan selama ini telah menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Ia pun merasa optimistis bahwa target 3 emas yang dicanangkan akan dapat di raih.
“Kuncinya para atlet harus semakin gigih dan tekun berlatih, serta jangan pernah puas karena propinsi lain pasti tidak akan tinggal diam dan akan semakin terpicu untuk bisa mengejar ketertinggalan mereka,” katanya.
Terpisah, Ketua Umum PTMSI Jawa Barat, Nurseno SP Utomo, menuturkan semenjak kepengurusan Jabar periode 2021-2025, semua sistem kebijakan, pembinaan dan pengembangan atlit juga kepengurusannya telah di rubah dan dipakai pola baru yang sifatnya peraihan dan pembinaan atlit secara transparan, objektif, disiplin dan terarah.
Sehingga, menurutnya, Jabar saat ini memiliki atlit – atlit binaan sendiri serta semuanya memiliki prestasi yang merata disemua tingkat katagori dengan dibuktikan di beberapa event kelas nasional, semua atlit Jabar naik ke podium (Juara).
“Tentunya atas hal ini kami bangga dan bersyukur bahwa saat ini Tenis Meja Jawa Barat telah berkiprah di Tenis Meja nasional yang tadinya sedari dulu kita hanya bisa jadi pelengkap dan penonton saja atas prestasi – prestasi untuk propinsi lain utamanya di single event dan multi event,” tuturnya.
Nurseno menyebutkan, tentunya hal ini tidak terlepas dari sinergi berbagai elemen Tenis Meja Jabar beserta KONI Jabar dalam menopang, mendukung dan bekerjasama untuk terciptanya semua kondisi ini.
“Dan saat ini kami sedang evaluasi kekurangan dan olah strategi untuk persiapan menghadapi PON ke XVIII Sumut yang akan diselenggarakan di tahun ini,” ujar pria yang akrab di sapa GB ini.***
Editor: denkur