“Selain Covid-19 ada DBD yang wajib diwaspadai. Saat ini 576 orang terjangkit DBD dan tiga orang meninggal dunia. Peningkatan itu di bulan januari awal tahun 2020,” ungkap Dewi Murniati.
DARA | BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mencatat sejak Januari hingga akhir Mei 2020 ada sebanyak 576 orang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Tiga orang pasien DBD diantaranya meninggal dunia. Pasien DBD di KBB tersebar di beberapa kecamatan, namun yang terbanyak ada di Kecamatan Cihampelas.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan KBB, Dewi Murniati mengatakan peningkatan kasus DBB tercatat paling banyak terjadi pada awal tahun 2020 dan paling banyak kasusnya di Kecamatan Cihampelas.
“Selain Covid-19 ada DBD yang wajib diwaspadai. Saat ini 576 orang terjangkit DBD dan tiga orang meninggal dunia. Peningkatan itu di bulan januari awal tahun 2020,” ungkap Dewi saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (12/6/2020).
Warga yang terjangkit DBD itu rata-rata berusia 15 hingga 44 tahun. Saat ini pasien DBD ada yang dirawat di rumah sakit, puskesmas, dan ada yang sudah diperbolehkan pulang.
“Tergantung kondisinya saja. Ada yang sudah sembuh jadi sudah boleh pulang juga ada juga yang masih dirawat di rumah sakit dan puskesmas,” bebernya.
Peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau mempercepat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty yang menjadi penyebab DBD.
“Pancaroba ini jadi puncak DBD. Kita juga rutin laksanakan fogging sejak awal tahun kemarin sampai sekarang. Ditambah edukasi ke masyarakat juga,” terangnya.
Pihaknya meminta peran aktif masyarakat untuk menangani penyebaran nyamuk Aedes Aegepty dengan cara lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
“Minimal lakukan pembersihan lingkungan tempat tinggal. Tidak membiarkan wadah atau tempat yang nantinya jadi sarang perkembangbiakan nyamuk DBD,” pungkas Dewi.***