Wabah virus corona di beberapa negara merusak tatanan kehidupan sosial dan ekonomi. Termasuk industri perfileman, status pandemi virus yang disebut juga Copid-19, menghentikan proses produksi film dan penangguhan penanyangan di beberapa negara.
DARA| JAKARTA- Di Selandia Baru, produksi empat sekuel Avatar harus ditunda akibat penyebaran virus Corona. Proses produksi akan dilanjutkan setelah ada pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah setempat.
Beberapa media lokal melaporkan, kru film Avatar menerima email dari produser terkait penghentian syuting, pada Selasa (17/3/2020). Seharusnya, tim eksekutif film tersebut dijadwalkan datang dari Los Angeles untuk melanjutkan syuting di Stone Street Studios, Wellington, pada 20 Maret mendatang.
“Namun kami memutuskan bekerja di sini (Los Angeles) dan kembali ke Selandia Baru lebih lambat dari jadwal semula,” ujar produser Avatar, Jon Landau kepada New Zealand Herald, seperti dikutip okezone.
Dalam lanjutan keterangannya, Landau mengatakan, virus Corona merupakan ancaman bagi seluruh negara. Karena itu, setiap pihak harus melakukan upaya pencegahan untuk memeranginya.
Sutradara James Cameron memulai syuting di Kumeu (Auckland) dan Stone Street (Wellington), sejak pertengahan 2019. Meski syuting dihentikan untuk sementara waktu, namun Cameron tetap dapat melanjutkan penggarapan visual efek film tersebut.
Terkait penghentian sementara syuting Avatar, Jon Landau, mengaku belum ada perubahan jadwal rilis empat sekuel selanjutnya. Film Avatar 2 dijadwalkan debut di bioskop, pada 17 Desember 2021.
Sementara Avatar 3 akan memulai debutnya pada Desember 2023, dilanjutkan sekuel keempat pada Desember 2025. Untuk Avatar 5 akan dirilis pada Desember 2027.
Dengan konfirmasi tiga kasus baru pada 17 Maret 2020, kini Selandia Baru memiliki 12 pasien yang terinfeksi virus Corona. Namun, sejauh ini belum ada korban jiwa akibat virus tersebut.
Menghentikan produksi
Di Los Angeles, Univesal Studios turut merasakan dampak dari pandemi virus korona (Covid-19). Melihat kondisi dunia saat ini, Universal Studios menhentikan seluruh produksi film.
Film seperti Jurassic World: Dominion, Flint Strong dan satu film garapan Billy Eichner harus ditunda proses produksinya karena imbas virus korona. Hal ini efektif dilakukan sejak Jumat 13 Maret 2020.
“Universal Studio terus memantau situasi dengan cermat dan akan menentukan kapan akan memulai kembali produksi dalam beberapa minggu mendatang,” demikian seperti dilansir Variety.
Sebenarnya, Jurassic World: Dominion telah menjalani syuting di London pada Februari. Namun stakeholder memutuskan menghentikan segala proses syuting mengingat meluasnya penyebara virus korona. Otomatis hal ini akan berimbas pada proses perilisan yang sebenarnya dijadwalkan akan tayang pada Juni 2021.
Jurrasic World: Dominion disutradarai oleh Colin Trevorrow, sekaligus penulis bersama dengan Derek Connolly. Film ini bakal dibintangi oleh Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Sam Neill, Laura Dern dan Jeff Goldblum.
James Bond: No Time To Die bukan satu-satunya film yang ditunda penayangannya di China sebagai dampak virus Korona. Setidaknya ada 5 film yang bernasib sama dengan agen 007 itu.
Live-action Mulan adalah salah satunya. Film yang rencananya rilis serempak pada 27 Maret 2020 di dunia itu harus mengalami penundaan di negaranya sendiri, China.
Informasi itu dipastikan Bob Iger, mantan CEO Disney pada 4 Februari kepada CNBC. Belum ada jadwal resmi kapan film live-action terbaru Disney ini siap diedarkan di bioskop China.
Liu Yifei, pemeran Mulan turut berkomentar mengenai situasi memprihatinkan di China. Mantan kekasih Song Seung Heon itu tak menyalahkan pihak mana pun, apalagi setelah mengetahui kota Wuhan diisolasi guna menjaga keselamatan orang-orang di sana.
“Mereka melakukan hal yang benar dengan menjaga diri sendiri dan orang lain. Semoga akan ada keajaiban dan (virus korona) ini segera berakhir,” ucapnya kepada The Hollywood Reporter.
Mengutip Los Angeles Times, empat film lain yang juga ditunda perilisannya di China adalah Sonic the Hedgehog, 1917, Jojo Rabbit dan Dolittle. Tidak ada yang bisa mengonfirmasi kapan film tersebut akan dijadwalkan ulang di Negeri Tirai Bambu ini.
Bukan hanya soal perilisan film, pemerintah China juga memutuskan menutup hampir 70.000 bioskop sejak Januari 2020. Beberapa bioskop besar di sana seperti Qingdao Oriental Movie Metropolis dan Hengdian World Studios turut mengikuti arahan pemerintah setempat.
Editor : Maji