Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat segera melakukan perbaikan beberapa bangunan irigasi yang rusak akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
DARA | CIANJUR – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar, mengatakan beberapa infrastruktur jaringan irigasi dilaporkan rusak, setelah diterjang tingginya curah hujan yang terjadi dalam kurun 1-2 bulan terakhir.
Penyebab kerusakannya, lanjut Eri, karena terdampak bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor ataupun banjir.
“Ada beberapa laporan yang masuk. Terakhir itu laporan dari DI (Daerah irigasi) di Kecamatan Cidaun yang rusak akibat banjir. Untuk jumlahnya saya harus membuka data lagi. Tapi ada beberapa yang rusak,” kata Eri kepada wartawan, Jumat (25/12/2020).
Eri tak memungkiri setiap tahun, terutama saat curah hujan tinggi, selalu terjadi laporan kerusakan jaringan irigasi. Tak hanya karena banjir, tapi juga rusak akibat tanah longsor.
“Setiap tahun kita selalu upayakan perbaikan, termasuk menambah jumlahnya,” sebut Eri.
Eri mengatakan, peningkatan jaringan irigasi merupakan satu di antara program prioritas di Kabupaten Cianjur. Pasalnya, infrastruktur irigasi merupakan bagian tak terpisahkan dari sektor pertanian padi sawah yang masih menjadi andalan di Kabupaten Cianjur.
“Peningkatan jaringan irigasi sesuai dengan program Pemkab Cianjur. Irigasi akan lebih diperhatikan,” tuturnya.
Peningkatan jaringan irigasi, kata Eri, kadang dibantu dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Termasuk ada bantuan dari Pemprov DKI Jakarta bagi daerah penyangga.
“Kalau dari Pemprov Jabar jarang ada bantuan untuk irigasi. Biasanya dari Pemprov Jabar itu untuk infrastruktur jalan,” pungkasnya.***
Editor: denkur