“Lebih enak saja kalau (jalan) ditutup seperti ini, jadinya polusi kendaraan juga berkurang. Lebih segar udaranya,” kata seorang warga, Rian.
DARA | BANDUNG – Semenjak dilakukan penyekatan di sejumlah titik jalan utama di Kota Bandung, Jawa Barat, akibat pandemi virus corona (Covid-19), volume kendaraan mengalami sedikit penurunan dibandingkan saat kondisi masih normal.
Aktivitas masyarakat di pusat kota pun perlahan berkurang karena aturan pembatasan kerumunan massa di fasilitas-fasilitas umum di Kota Bandung. Seperti yang terlihat di kawasan Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga.
Berdasarkan pantauan dara.co.id, Senin (20/4/2020) siang, kawasan Jalan Asia Afrika yang biasanya ramai lalu lalang kendaraan dan aktivitas masyarakat yang berkerumun, sudah satu pekan terakhir ini sepi.
Sepinya jalan tersebut pun dimanfaatkan oleh sejumlah warga yang tengah bersepeda, untuk berswafoto.
“Lebih enak saja kalau (jalan) ditutup seperti ini, jadinya polusi kendaraan juga berkurang. Lebih segar udaranya,” kata salah seorang warga yang tengah bersepeda dan berswafoto di kawasan Asia Afrika, Rian (29).
Akan tetapi, gerakan #dirumahaja yang sering digaungkan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah tidak berpengaruh terhadap mereka yang bersepeda dengan santainya.
Rian beranggapan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan terjadi nanti, tidak akan berpengaruh baginya untuk bersepeda. Karena menurutnya, yang dilarang adalah kendaraan bermotor dan kerumunan yang banyak.
“Saya rasa tidak masalah sih, soalnya kita kan sepeda dan juga sendiri, bukan kendaraan bermotor. Terus juga saya kalau gowes sama teman-teman, ada jarak,” ucapnya.***
Editor: Muhammad Zein