Isu tak sedap berhembus di media sosial, bahwa katanya Ibu Bupati Sukabumi berbisnis dalam penerbitan buku “Simi Penyu yang Kuat”.
DARA | Ibu yang melukai hati Bunda Paud Kabupaten Sukabumi itu, langsung dibantah Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman.
Menurut sekda, tidak mungkin ibu bupati memerintahkan untuk menjual buku tersebut dengan maksud mengambil keuntungan.
“Saya tahu persis karakter ibu bupati. Ketika memimpin berbagai organisasi beliau malah lebih sering menggunakan uang pribadi, tanpa berpikir keuntungan buat pribadi. Saya yakin isu itu tidak benar,” ujar Ade Suryaman, Rabu (17/7/2024).
Adejuga mengatakan, buku ini sangat bagus untuk dibaca anak anak, karena ceritanya memang menarik. Kedepan, buku Simi ini akan diproduksi secara khusus dan dibagikan secara gratis untuk anak-anak Kabupaten Sukabumi.
Sementara itu, Ketua Pokja Bunda Paud Elis Sajaah merasa prihatin munculnya tuduhan yang menyudutkan Bunda Paud di media sosial.
Elis yang juga Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi menegaskan isu itu tidak benar.
“Semuanya tidak benar. Sejak awal beliau sudah mengingatkan kami agar hati-hati dalam pendistribusiannya, jangan ada paksaan. Saya kecewa, Bunda Paud kami dituduh seperti itu. Padahal dia Bunda kami yang berjuang untuk pendidikan anak usia dini,” ujarnya.
Elis juga mengatakan buku Simi hadir untuk meningkatkan Iiterasi di Kabupaten Sukabumi yang masih rendah.
“Karena itu harus di intervensi dengan karya tulis yang mengangkat potensi daerah kita untuk anak-anak. Ini buah karya warga Kabupaten Sukabumi dimana penerbit Erlangga membantu menerbitkannya,” ujarnya.
Senada dengan Elis, , Kepala Cabang Bogor Penerbit Erlangga Hardian Tjahyo P juga membantah tudingan bahwa Bunda Paud Kabupaten Sukabumi mendapat keuntungan materi dari terbitnya buku cerita anak Simi Penyu yang Kuat tersebut.
Menurut Hardian, istri Bupati Sukabumi tidak berbisnis. Buku itu diterbitkan semata-mata karena kecintaannya yang sangat besar pada anak-anak. Tidak ada pamrih apapun.
“Soal penjualan tidak ada intervensi dari Bunda Paud dan sebagainya. Melainkan melalui distributor UMKM di Sukabumi,” ujar Hardian dalam jumpa pers di Kampung Awi, Salabintana, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu.
Editor: denkur