Tak mudah proses perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Segala bentuk perjuangan mulai dari pertempuran, penyerbuan markas-markas musuh, pelucutan senjata hingga jalur diplomasi damai ditempuh demi kemerdekaan negara ini.
DARA – Demi kepentingan bangsa, nyawa dan segala bentuk pengorbanan pun rela diberikan oleh para pahlawan tanpa pamrih.
Peristiwa Bandung Lautan Api menjadi cermin salah satu bentuk perjuangan sesungguhnya rakyat Indonesia. Dari peristiwa ini terbukti jelas bahwa perjuangan perebutan dan memertahankan kemerdekaan RI tak hanya dilakukan oleh para tentara dan barisan bersenjata.
Rakyat turut aktif secara langsung dalam upaya perjuangan. Rakyat sangat paham bahwa perdamaian takkan dapat diraih tanpa adanya persatuan dan pengorbanan yang utuh.
Guna memperingati dan menjaga semangat persatuan, maka dibangunlah monumen Bandung Lautan Api, yang terletak di Lapangan Tegalega, Kota Bandung. Monumen ini berwarna kuning keemasan layaknya api yang menyala.
Monumen ini dirancang oleh Sunaryo, seniman kontemporer sekaligus mantan dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung. Pada 1984, dirinya memenangkan sayembara untuk merancang Monumen Bandung Lautan Api.
Monumen Bandung Lautan Api memiliki ketinggian 45 meter. Monumen ini memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Di puncaknya sengaja dibuat bara api yang mengarah ke atas.
Saat ini, menurut Kepala UPT Taman Tegalega Bandung Oding Mulyana, kondisi eksisting Taman Tegalega masih aman.
“Kondisi eksisting aman. Jika ada sedikit kerusakan, kita perbaiki,” ujarnya, Sabtu (20/3/2021).
Hingga saat ini Taman Tegalega masih ditutup. Selama penutupan, pihak pengelola sekaligus melakukan pemeliharaan beberapa fasilitas publik yang mengalami kerusakan.***
Editor: denkur