Banyak Sekolah Rusak di KBB Belum Tertangani

Selasa, 12 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: galamedianews.com

ILUSTRASI. Foto: galamedianews.com

Anggaran puluhan miliar rupiah, ternyata belum sepenuhunya dapat menangani sekolah rusak di KBB. Bantuan DAK pada tahun ini mengalami penurunan, sehingga berimbas kepada program perbaikan infrastruktur sekolah baik rehab atau bangun baru di KBB.

DARA | BANDUNG – Kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk SD dan SMP di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kurang lebih Rp61 miliar, belum sepenuhnya bisa menangani sekolah rusak. Kuota anggaran tersebut terbagi untuk SD Rp35,7 miliar dan SMP Rp25,8 miliar serta pembangunan ruang kelas baru (RKB), laboratorium, dan rehabilitasi ruang kelas.

Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Dadang A. Sapardan, menjelaskan, dari total 184 SMP negeri dan swasta termasuk SMP terbuka, tidak semuanya mendapatkan bantuan fisik pendidikan dari DAK. Meskipun pihaknya mengusulkan semua kebutuhan perbaikan kelas rusak atau pembangunan baru, pemerintah pusat tidak mengabulkan semua usulan. 

“Ya kami mengusulkan sesuai kebutuhan dan fakta kerusakan kelas di lapangan. Tapi kan acuannya kepada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Makanya pada 2019 ini untuk SMP hanya dapat 64 paket bantuan dari DAK,” ujar Dadang saat ditemui di kantornya, Ngamprah, KBB, Selasa (12/11/2019).

Menurut Dadang, dari 64 paket bantuan DAK itu ada yang satu sekolah mendapat RKB dan rehab ataupun hanya laboratorium saja bergantung dari Dapodik dan hasil verifikasi faktual yang dilakukan oleh pusat. Pencairan anggaran langsung diberikan ke rekening sekolah setelah proses MoU dan administrasi selesai.

Dia menyebutkan, akhir Oktober 2019 proses pencairan anggaran sudah dilakukan, sehingga saat ini pelaksanaan fisik sedang dilakukan. “Sekarang ini pengerjaan fisik sedang berlangsung di sekolah-sekolah yang mendapatkan bantuan DAK. Polanya adalah swakelola dan dilakukan oleh Panitia Pembangunan Sekolah (P2S),” katanya.

Sementara itu Kepala Bidang SD pada Disdik KBB, Asep Nirwan mengungkapkan, bantuan DAK pada tahun ini mengalami penurunan. Kondisi itu, menurut dia, berimbas kepada program perbaikan infrastruktur sekolah baik rehab atau bangun baru di KBB.

“Contohnya untuk SD, tahun ini yang mendapatkan bantuan DAK hanya sebanyak 110 paket sekolah. Padahal dari total 709 SD negeri dan swasta, sekitar 50 persennya dalam kondisi rusak. Kami berupaya menutupi sekolah yang tidak tercover bantuan, seperti dari APBD Kabupaten, Provinsi, maupun CSR perusahaan,” ujar Asep.

Asep, yang juga Plt Kasi Sarana SMP ini menilai, faktor penyebab kerusakaan kelas bisa akibat berbagai hal. Misalnya, karena usia bangunan yang sudah tua, kontruksi bangunan tidak kokoh, karena bencana alam, dan lainnya.

“Makanya kebutuhan perbaikan ruang kelas rusak sebenarnya cukup tinggi, namun karena keterbatasan anggaran maka kami melakukan skala prioritas dalam penanganannya. Perbaikan SD kebanyakan adalah rehab kelas dan RKB,” katanya.

Pihaknya pun belum bisa memastikan jumlah paket sekolah yang ter-cover DAK untuk 2020, mengingat angka sementara yang muncul nilai bantuannya menurun dari Rp61 miliar menjadi hanya Rp15 miliar untuk SD dan SMP.***

Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Penurunan Penghasilan Pengaruhi Pola Belanja Masyarakat saat Lebaran
Sidak Pasar Tagog Padalarang, Tim Gabungan Temukan MinyakKita Kurang Takaran
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 14 Maret 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 14 Maret 2025
Al Faland 26 Tahun, Tanam Pohon di Semua Unit Usaha Omega Hotel Management*
Baznas Kabupaten Bandung Dituntut Transaparan Kelola Dana Umat, Bupati: Kalau Amburadul Saya Malu
Bupati Bandung Barat Terkesan Susah Ditemui, KSPSI Sentil Sekda Harus Tanggungjawab
Hadiri Sertijab BPK RI, Bupati Jeje Ismail Ucapkan Terima Kasih
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 14:40 WIB

Penurunan Penghasilan Pengaruhi Pola Belanja Masyarakat saat Lebaran

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:40 WIB

Sidak Pasar Tagog Padalarang, Tim Gabungan Temukan MinyakKita Kurang Takaran

Jumat, 14 Maret 2025 - 08:45 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Jumat 14 Maret 2025

Jumat, 14 Maret 2025 - 08:42 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Jumat 14 Maret 2025

Jumat, 14 Maret 2025 - 04:22 WIB

Al Faland 26 Tahun, Tanam Pohon di Semua Unit Usaha Omega Hotel Management*

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

Penurunan Penghasilan Pengaruhi Pola Belanja Masyarakat saat Lebaran

Sabtu, 15 Mar 2025 - 14:40 WIB

Foto: Komdigi

HEADLINE

Jelang Mudik, Inilah Instruksi Mendagri untuk Kepala Daerah

Sabtu, 15 Mar 2025 - 11:28 WIB