Selama Pandemi Banyak Orang Kena Diabates, Seperti Ini Gejalanya

Rabu, 30 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: Klikdokter)

Ilustrasi (Foto: Klikdokter)

Selama pandemi banyak orang yang kena diabetes. Itu terjadi akibat perubahan gaya hidup selama penerapan pembatasan kegiatan di rumah.


DARA – Demikian dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Pembukaan Rakor Badan Layanan Umum (BLU) 2022, Jakarta, Rabu (30/3/2022).

“Diabetes yang meningkat karena gaya hidup masyarakat. Ini berbahaya dan menjadi tantangan orientasi BLU kita ke depan,” katanya seperti dikutip dara.co.id dari Liputan6.com, Rabu (30/3/2022).

Sri Mulyani berharap BLU yang membidangi masalah kesehatan bisa fokus pada pelayanan masyarakat. Kemudian melakukan sinergi, kolaborasi dan harmonisasi di bidang reformasi kesehatan.

Sri Mulyani juga mengatakan selama pandemi berlangsung telah membuat sejumlah agenda prioritas sektor kesehatan tergeser. Salah satunya mengurangi stunting pada anak-anak yang masih 27 persen.

Ini jadi tantangan BLU Kementerian Kesehatan untuk kembali fokus memberantas anak-anak yang mengalami gizi buruk.

“BLU di bidang kesehatan ini harus mampu menjawab dan mengatasi masalah-masalah ini,” kata Sri Mulyani.

Apa Itu diabetes? Berikut artikelnya seperti dikutip dari Klikdokter, Rabu (30/3/2022):

Diabetes (diabetes melitus) adalah suatu penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Gula darah sangat vital bagi kesehatan karena merupakan sumber energi yang penting bagi sel-sel dan jaringan.

Penyakit ini dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:

Diabetes tipe 1, di mana sistem daya tahan tubuh menyerang dan menghancurkan sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.

Diabetes tipe 2, di mana sel beta di pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau sel-sel tubuh tidak menunjukkan respons terhadap insulin yang diproduksi.

Diabetes gestasional, yakni diabetes yang terjadi saat kehamilan.

Diabetes tipe lain, yang dapat timbul akibat kelainan hormon, imunologi, infeksi, atau genetik lainnya.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2013, sekitar 6,9% penduduk Indonesia dianggap mengalami diabetes.

Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi, seperti penyakit jantung koroner, stroke, obesitas, serta gangguan pada mata, ginjal, dan saraf.

Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan (hipoglikemia) atau peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) secara tiba-tiba.

Gejala Diabetes

Pradiabetes atau diabetes tipe 2 biasanya tidak menunjukkan gejala pada awalnya. Sementara itu, gejala atau ciri diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat. Beberapa tanda dan gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 adalah:

-Meningkatnya haus
-Sering buang air kecil
-Rasa lapar yang ekstrem
-Turun berat badan tanpa sebab
-Kelelahan
-Pandangan kabur
-Luka yang lama sembuh
-Sering mengalami infeksi, seperti pada gusi, kulit, vagina

Diabetes tipe 1 dapat berkembang pada usia berapapun, biasanya muncul selama masa kanak-kanak atau remaja. Diabetes tipe 2—tipe yang lebih umum—dapat terjadi pada usia berapapun, walau lebih sering dialami orang yang berusia lebih dari 40 tahun.

Editor: denkur

Berita Terkait

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Proyek Pembangunan Gedung Pemuda Mangkrak, DPRD Bandung Barat Cari Solusi?
Inilah Makna 6 Makanan dan Kebiasaan yang Hadir Saat Perayaan Tahu Baru Imlek
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:59 WIB

Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:51 WIB

Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg

Berita Terbaru