Selama Pandemi, IDI Mencatat Sudah 458 Dokter yang Wafat Akibat Covid

Jumat, 9 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: wccffech

Ilustrasi: wccffech

Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan sebanyak 458 dokter wafat akibat Covid-19. Terjadi di sejumlah daerah sepanjang Maret 2020 hingga pekan pertama Juli 2021.


DARA – “Dokter yang wafat 2021 di bulan Januari ada 65 orang, Februari 31 orang, Maret 16 orang, April delapan orang, Mei tujuh orang,” kata Ketua Tim Mitigasi IDI, Adib Khumaidi, dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, seperti dikutip dara.co.id dari Republika, Jumat (9/7/2021).

Adib mengatakan jumlah dokter yang wafat mengalami kenaikan hampir tujuh kali lipat pada Juni 2021 yang dilaporkan sebanyak 48 dokter.

“Kemudian di bulan Juli 2021 hari ini saja, sudah bertambah 35 orang,” katanya.

Adib mengatakan jumlah dokter yang dirawat secara intensif lebih banyak terjadi di gelombang kedua Covid-19 yang terjadi pada Juni dan Juli 2021 bila dibandingkan dengan gelombang pertama pada kurun Desember 2020 hingga Januari 2021.

“Ini yang menjadi satu perhatian yang bahkan di beberapa daerah salah satunya di Jawa Timur, teman-teman kami yang dirawat di Surabaya itu termasuk jumlahnya besar,” katanya.

Laporan dari IDI Surabaya tercatat tidak kurang dari 124 dokter yang sakit. “Tidak semuanya memang dirawat, tapi yang dirawat itu ada yang kritis,” katanya.

Masih dikutip dari Republika, Adib mengatakan jumlah tenaga kesehatan yang dirawat di Kudus mencapai total 813 orang, 70 di antaranya adalah profesi dokter. “Walaupun yang dirawat hanya 200-an orang, tapi yang lainnya OTG melakukan isolasi mandiri,” katanya.

IDI Yogyakarta, kata Adib, menyampaikan laporan ada 167 dokter yang terpapar Covid-19, sebagian besar dalam kondisi kritis. “Hari ini kita mendengar ada teman dari Yogyakarta meninggal. Demikian juga yang ada di Jawa Barat, Banten dan Jakarta,” katanya.

Dalam satu bulan terakhir, kata Adib, Tim Mitigasi memberikan bantuan mulai dari obat-obatan sampai mencarikan rumah sakit rujukan. Tim Mitigasi PB IDI selalu mengingatkan kepada para anggota untuk proaktif melapor pada organisasi bila jatuh sakit.

“Memang sudah ada surat edaran dari Menteri Kesehatan untuk tenaga tenaga kesehatan bisa mendapatkan prioritas untuk perawatan,” katanya. Namun Adib juga tidak bisa menyalahkan direktur atau struktural di rumah sakit bila tidak bisa menerima perawatan bagi dokter karena kondisi pasien yang melonjak.***

Editor: denkur | Sumber: Republika

Berita Terkait

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya
Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 18:10 WIB

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:36 WIB

Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB