Suasana haru mengiringi pemakaman artis senior Ade Irawan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (18/1/2020). Sejumlah artis turut hadir.
DARA | JAKARTA – Dunia film Indonesia kembali kehilangan sosok artis senior, yaitu Ade Irawan. Artis yang tenar di tahun 70 an itu meninggal dalam usian 82 tahun, 10 hari setelah putrinya yaitu Ria Irawan berpulang.
Artis anggun ini meninggal di Rumah Sakit Fatmawati, karena serangan jantung, Jumat kemarin (17/1/2020).
Untuk mengingat kembali kiprah Ade Irawan di dunia film, berikut profil singkatnya:
Ade Irawan bernama asli Arzia Dahar. Lahir di Jakarta, 5 April 1937. Ia adalah aktris senior berdarah Minang.
Dari pernikahannya dengan Bambang Irawan, aktor dan sutradara, Ade dikarunia tiga putra yakni Bambang Widya Permadi (Adhi), Dewi Irawan, dan Ria Irawan.
Ade Irawan pertama kali terjun ke dunia seni peran tahun 1964 sebagai figuran dalam film Diambang Fadjar produksi Agora pimpinan Bambang, suaminya.
Meski kenal Bambang sejak sebelum menjadi aktor pada tahun 1954, mereka baru menikah setelah Bambang populer berkat main di film Tiga Dara tahun 1956.
Ade mulai mendapat peran utama sejak bermain dalam film Tjinta Di Udjung Tahun (1965). Tak hanya bermain dalam perusahaan film suaminya, Ade juga bermain dalam perusahaan film lain.
Selain bermain film, Ade juga aktif menulis skenario antara lain Fajar Menyingsing (1975) dan Belas Kasih.
Usai menyelesaikan Fajar Menyingsing (1975), perusahaan film Agora yang ia dirikan bersama suaminya gulung tikar. Setelah itu Bambang jatuh sakit dan meninggal pada tahun 1979.
Ratusan film sudah ia bintangi, hingga Ade juga sempat menerima penghargaan Kesetiaan Profesi dari Dewan Film Nasional pada 1993.
Tak hanya dunia layar lebar, Ade juga aktif di layar kaca. Sinetron yang pernah dibintanginya antara lain, Takdir Ilahi.***
Editor: denkur | Sumber: wikipedia